Memperhatikan asupan makanan memang sangat penting, sebab ada
makanan yang merusak ginjal. Padahal, jenis makanan ini sering sekali kamu
konsumsi, lho. Memang apa saja? berikut ini penjelasannya.
Seperti yang diketahui, bahwa ginjal merupakan organ vital
dalam sistem ekskresi dan tekanan darah. Selain itu organ ini juga berfungsi
untuk mengontrol keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Tentunya akan sangat fatal jika ginjal kamu rusak. Sebab,
fungsi tersebut tidak dapat berjalan. Oleh sebab itu, banyak penderita
kerusakan ginjal yang harus berakhir dengan cuci darah.
Faktor yang paling sering menyebabkan kerusakan ginjal adalah
makanan. Oleh sebab itu, pembatasan makanan penyebab kerusakan ginjal sangat
penting dilakukan.
Makanan Penyebab Kerusakan Ginjal
Makanan seperti dua bilah pedang, bisa menjadikan kamu
semakin sehat dan bisa juga menjadikan kamu sakit. Semuanya tergantung dari
jenis dan kadar yang kamu konsumsi.
Sebab, meski makanan tersebut kaya akan nutrisi tapi jika
dikonsumsi terlalu berlebihan, maka tetap akan memberikan dampak negatif. Makan
dengan seimbang dan tidak berlebihan sangatlah penting.
Berikut ini terdapat lima jenis makanan dan minuman yang
harus kamu batasi konsumsinya agar ginjal tetap sehat dan berfungsi optimal.
1. Makanan dengan Kandungan Garam Tinggi
Garam atau natrium merupakan bahan yang memberikan rasa asin
pada makanan. Batas asupan natrium harian yang aman untuk ginjal adalah sekitar
6 gram atau 1 – 1,5 sendok makan.
Saat kamu mengonsumsi natrium terlalu berlebih, maka ginjal
akan bekerja keras untuk menyeimbangkan kadar natrium melalui ekskresi urin. Namun,
ada batasan ginjal mampu membuang kelebihan natrium tersebut.
Saat natrium sudah di batas wajar, maka akan berkumpul di darah. Natrium yang terkandung
dalam garam akan menahan cairan dalam tubuh. Semakin banyak kandungan garam
dalam darah, maka akan semakin banyak cairan tubuh yang tertahan.
Dengan demikian, ginjal akan mengeluarkan cairan lebih sedikit
dari seharusnya. Sehingga, volume darah akan semakin naik seiring dengan
naiknya tekanan darah. Parahnya lagi, kamu bisa mengalami edema.
Agar fungsi ginjal tetap terjaga, maka kamu harus membatasi
makanan tinggi natrium. Tidak hanya makanan asin saja, tapi beberapa diantaranya
adalah kacang, keju, daging, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk minuman
yang mengandung natrium adalah susu.
2. Makanan dengan Kandungan Protein
Tinggi
Meski memiliki manfaat yang sangat besar untuk tubuh,
misalnya adalah memperbaiki kerusakan jaringan, membentuk otot, dan juga
menjaga kesehatan tulang. Namun, konsumsinya tetap harus dibatasi.
Sebab, protein akan menghasilnya sisa metabolit berupa ureum.
Ureum yang terbentuk dalam hati harus segera dikeluarkan dari dalam darah
melalui urine karena bersifat racun.
Masalahnya adalah molekul ureum cukup besar, sehingga ginjal
harus bekerja ekstra untuk memfilternya ketika kadar ureum dalam darah tinggi. Jika
hal tersebut terjadi terus menerus, maka kemampuan ginjal untuk menyaring ureum
akan menurun.
Bahkan pada kondisi kronis, ureum sama sekali tidak
tersaring. Sehingga, ureum akan kembali ke dalam darah dan menyebabkan uremia. Kondisi
ini banyak dialami oleh orang yang menjalani diet protein.
Untuk menjaga fungsi ginjal ini, kamu harus membatasi
konsumsi protein. Cukup 50 – 60 gram per hari, atau setara dengan 200 gram dada
ayam.
Makanan yang mengandung protein misalnya adalah daging,
telur, ikan, tempe, dan lainnya. Sedangkan minumannya adalah susu, yogurt,
serbuk protein dan lainnya.
3. Makanan dengan Kandungan Gula Tinggi
Mengonsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan kadar gula
dalam darah juga meningkat. Peningkatan gula darah yang tidak terkontrol dan
terus menerus dapat merusak fungsi hormon insulin.
Saat hormon insulin ini tidak mampu lagi bekerja dengan baik,
maka tidak ada yang menyeimbangkan kembali gula dalam darah. Sehingga, kamu dapat
mengidap diabetes.
Kadar gula darah tinggi akan menyebabkan nefron ginjal yang
berfungsi untuk menyaring kotoran dalam darah, termasuk gula, akan menebal. Penebalan
ini juga mengakibatkan nefron terluka, sehingga fungsinya menurun hingga
terjadi kebocoran.
Gangguan ginjal ini disebut dengan neuropati diabetik, biasnya
gangguan ini ditandai dengan adanya protein jenis albumin dalam urin. Kamu harus
membatasi konsumsi gula, pilih makanan dan minuman yang memiliki indeks
glikemik rendah.
Kurangi makanan dan minuman manis dari sekarang, agar kesehatan
ginjal kamu bisa terawat. Batas maksimal konsumsi gula bagi orang dewasa
menurut WHO adalah 30 gram atau setara dengan 7 sendok teh perhari.
4. Makanan dengan Kandungan Mineral
Tinggi
Mineral seperti kalium dan fosfor sangat penting untuk tubuh.
Sebab, kedua mineral ini dapat membantu pembentukan dan penguatan tulang. Sayangnya,
jika dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan dampak buruk.
Kedua mineral ini jika kadarnya sanyat melimpah dalam tubuh,
dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Batas konsumsi fosfor untuk orang dewasa
berkisar 700 mg per hari, sedangkan kalium sekitar 4.600 mg perhari.
Jika kamu mengonsumsi lebih dari itu, maka tidak hanya ginjal
yang akan mengalami kerusakan tapi juga organ lain.
5. Makanan Kandungan Kafein Tinggi
Selain menyebabkan diuretik, melancarkan buang air kecil, kafein
ternyata memiliki dampak buruk untuk ginjal. Sebab, kadar kafein yang terlalu
tinggi dalam tubuh dapat merusak kapiler nefron. Sehingga, proses filtrasi
tidak akan optimal.
Selain itu, nyatanya kafein juga bisa memicu pembentukan
kristal oksalat dalam ginjal. Kristal oksalat merupakan jenis batu ginjal yang
sering ditemui pada orang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kafein.
Contohnya adalah kopi, teh, minuman berenergi, soda, coklat
dan lain sebagainya. Kafein masih aman dikonsumsi dalam pada kisaran 400 mg per
hari.
Pencegahan kerusakan ginjal paling mudah adalah dengan memperhatikan
nutrisi yang dikonsumsi. Meski beberapa makanan yang merusak ginjal dianggap
sehat, namun kamu tidak boleh berlebihan dalam mengonsumsinya.
Baca Juga :
Waktu Terbaik untuk Berjemur Bagi Kesehatan!
5 Manfaat Berkebun untuk Kesehatan
Produk Skincare Lokal Untuk Mengatasi Komedo