Mood swing atau perubahan mood merupakan perubahan emosi yang
pasti pernah kamu rasakan. Saat kamu sedang senang, tiba-tiba merasa kesal
karena suatu alasan.
Hal tersebut sangat wajar. Perubahan mood memang kerap kali
dirasakan oleh manusia pada waktu-waktu tertentu.
Namun, apa jadinya jika perubahan mood terjadi sangat sering?
Tentu hal tersebut akan sangat mengganggu kehidupan pribadi dan sosial kamu.
Bisa jadi, ada masalah dengan kesehatan mental kamu. Oleh sebab
itu, pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai mood swing.
Apa yang dimaksud dengan mood swing, penyebabnya, dan juga hubungannya dengan kesehatan mental.
Mengenal Mood Swing
Mood swing adalah perubahan mood, emosi, atau suasana hati
yang cukup kontras. Perubahan ini memang sesekali pasti dirasakan oleh manusia
pada situasi tertentu.
Dengan catatan, perubahan tersebut masih dalam batas wajar, dengan
alasan yang jelas, dan durasinya singkat saja. Sebab, jika perubahan mood sudah ekstrem, hal tersebut akan terjadi sangat sering, mendadak, tanpa sebab,
dan berlangsung lama.
Mood swing yang demikian tentu sangat merugikan kehidupan
kamu. Orang lain akan merasa tidak nyaman saat berada di dekatmu. Sebab, mereka
khawatir emosimu tiba-tiba meledak-ledak saat sedang bersama.
Bahkan, kamu bisa saja melukai mereka tanpa disadari. Selain merugikan
orang lain, mood swing yang ekstrem tersebut dapat menyebabkan kamu kelelahan secara emosi.
Saat kondisi mood swing sudah pada tahap tidak terkendali,
maka kamu perlu waspada. Sebab, hal tersebut menandakan ada masalah dengan
kesehatan mental.
Pemicu Mood Swing
Mood swing tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan ada
faktor yang memicunya. Faktor pemicu tersebut di antaranya adalah :
1. Ketidakseimbangan Hormon
Hormon merupakan salah satu faktor utama terjadinya perubahan
mood. Misalnya saja saat kamu sedang mengalami premenstrual syndrom (PMS),
wanita yang sedang hamil, dan wanita pada masa menjelang menopouse.
Ketiga kondisi yang dialami wanita ini erat kaitannya dengan perubahan hormon dalam tubuh. Kadar hormon esterogen akan turun pada masa PMS dan perlahan naik kembali setelah menstruasi. Begitu pulsa saat hamil dan masa transisi menopause.
Esterogen merupakan hormon yang berperan penting dalam proses
reproduksi. Selain itu, hormon ini juga dapat mempengaruhi fungsi otak yang
memegang kendali atas mood dan emosi.
Maka jangan heran, saat wanita sedang berada pada ketiga fase
tersebut, suasana hatinya sangat mudah berubah. Mereka bahkan mudah marah hanya
karena hal kecil.
Nyatanya, mood swing karena hormonal ini tidak hanya dirasakan
oleh wanita saja. Pria juga dapat mengalami mood swing hormonal. Berdasarkan penelitian,
siklusnya 2-3 bulan sekali.
Tidak jarang juga, mereka akan merasa depresi dan sedih. Meski
hal tersebut wajar, namun tetap harus menjaga mood swing tersebut terkendali dan tidak
berlarut-larut.
2. Zat Kimia Otak
Faktor penyebab mood swing selanjutnya adalah kadar zat kimia otak.
Contoh zat kimia otak yang dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi adalah
serotonin, endorfin, dopamin, dan oksitosin.
Ketidakseimbangan zat kimia otak merupakan faktor penyebab mood
swing. Salah satu penyebab ketidakseimbangan zat kimia otak adalah turunnya hormon
esterogen pada saat wanita sedang hamil, PMS, atau menopause.
Saat esterogen turun, maka produksi serotonin dan dopamin
akan menurun pula. Sehingga, kamu mudah merasa kesal dan memiliki suasana hati
yang buruk.
Sedangkan, endorfin akan naik. Endorfin merupakan hormon yang
mempengaruhi rasa sakit. Tidak hanya di pengaruhi oleh esterogen, peningkatan
endorfin juga dipicu saat kamu melakukan aktivitas yang merangsang rasa sakit.
Baca Juga : Kenali dan Temukan Solusi Mengatasi Mentak Breakdown
3. Dampak Penyakit
Parah tidaknya suatu penyakit memang bisa memicu perubahan
mood. Hal ini dikarenakan tubuh dan seluruh indra terasa tidak enak, sehingga kamu akan mudah
stress.
Stress menyebabkan hormon dan zat kimia otak menjadi tidak
seimbang dalam tubuh. Sehingga, kamu akan mudah tersinggung, sedih, bahkan
emosi menjadi meluap-luap.
Khususnya, penyakit yang berhubungan dengan sistem syaraf
pusat, kelenjar tiroid, transfer nutrisi ke otak, dan penyakit kardiovaskular.
4. Masalah pada Kesehatan Mental
Perubahan mood juga sangat dipengaruhi oleh keadaan kesehatan
mental kamu. Bahkan, beberapa penyakit mental ditandai dengan perubahan mood sebagai gejala utamanya.
Kamu harus menerima penanganan medis seperti psikolog atau psikiater
untuk menyembuhkan penyakit mental ini. Sebab, mood swing yang diakibatkan oleh penyakit mental sangat
ekstrem.
Jika tidak segera ditindaklanjuti, maka akan menyebabkan dampak
yang lebih buruk lagi. Perubahan mood kamu akan semakin tidak terkontrol dan
bisa merugikan orang lain.
Beberapa masalah kesehatan mental yang ditandai dengan mood
swing adalah bipolar disorder, attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD),
borderline personality disorder (BPS), skizofrenia, dan depresi.
Yang harus kamu pahami adalah tidak semua mood swing menjadi
gejala penyakit mental. Selama perubahan mood yang dialami masih wajar dan
hanya sesekali saja.
Namun, saat perubahan mood tersebut sudah pada fase tidak
normal dari biasanya. Maka, kamu harus mewaspadainya. Segera konsultasikan
kepada tenaga medis profesional.
Baca Juga :
Waktu Terbaik untuk Berjemur Bagi Kesehatan!
5 Manfaat Berkebun untuk Kesehatan
Produk Skincare Lokal Untuk Mengatasi Komedo