-->

Diet Keto, Kenali Manfaat, Risiko, dan Cara Melakukannya!


Diet Ketofastosis atau lebih dikenal diet keto adalah metode menurunkan berat badan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat, tapi memaksimalkan makanan tinggi lemak.

Diet ini sudah terbukti dapat menurunkan berat badan secara cepat. Meski demikian, metode ini masih banyak menuai kontroversi. Hal ini disebabkan dampaknya yang cukup serius bagi kesehatan jika tidak dilakukan dengan benar.

Oleh karena itu, sebelum kamu melakukan diet ketofatosis, cari tahu dulu mengenai diet ini sebaik mungkin. Seperti manfaat, risiko, dan juga bagaimana cara melakukannya yang akan kami sampaikan berikut ini.

Mengenal Diet Keto

Secara garis besar diet ini adalah pengurangan konsumsi karbohidrat, tapi meningkatnya konsumsi lemak. Hal ini bertujuan agar tubuh kamu mencapai kondisi ketosis.

Kondisi di mana lemak dalam tubuh terbakar dan sebagian diubah menjadi keton di hati. Keton ini akan memberikan suplai energi ke otak.

Dalam dunia medis, kondisi ini bisa secara alami terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Penderita akan mengalami ketoasidosis yang ditandai dengan kondisi ketosis.

Hal ini lah yang membuat metode diet ini cukup kontroversi dari segi keamanan. Sebab, beberapa risiko akan menyertai kamu jika diet ini dilakukan secara terus menerus dan tanpa pengawasan ahli.

Namun, hingga saat ini diet ketofatosis memang terbilang cukup aman asalkan dilakukan dengan benar. Bahkan memberikan berbagai manfaat untuk tubuh.

Risiko Diet Keto

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai kontroversi metode penurunan berat badan ini. Berikut ini ada beberapa pertimbangan kesehatan yang menjadikan metode ini cukup berisiko.

Hal ini dikarenakan kurang bervariasinya nutrisi yang dikonsumsi pada metode diet keto. Tubuh kamu akan kekurangan beberapa vitamin dan mineral, hal ini menjadikan terjadinya ketidakseimbangan gizi.

Sehingga, tubuh kamu akan mengalami masalah di bawah ini:

1.  Berisiko Mengalami Osteoporosis

Menurut beberapa ahli, diet tinggi protein seperti diet ketofatosis ini dapat meningkatkan pengeluaran kalsium saat buang air kecil.

Terbuangnya kalsium ini menyebabkan tulang semakin kehilangan kepadatannya. Sehingga, akan keropos. Meski demikian, hal ini masih harus dibuktikan oleh penelitian lebih lanjut.

2.  Denyut Jantung Meningkat

Karena kurangnya konsumsi vitamin dan mineral dari sumber nutrisi lain, kamu berisiko mengalami dehidrasi dan defisiensi ion natrium. Hal tersebut menyebabkan jantung berdebar lebih kencang.

3.  Berisiko Mengalami Kram Otot

Selain bisa menyebabkan jantung berdenyut lebih kencang, dehidrasi dan defisiensi mineral juga dapat menyebabkan kram otot.

Tidak hanya itu, pola makan yang tidak seimbang pada diet keto juga menyebabkan asam urat meningkat. Sehingga, otot kamu akan terasa nyeri dan tidak jarang mengalami kram.

4.  Menimbulkan Bau Mulut

Proses ketosis yang terjadi selama Anda melakukan diet keto dapat memicu produksi aseton. Senyawa dari golongan keton ini merupakan produk samping pemecahan lemak dalam hati.

Aseton ini lah yang tercium melalui mulut dan menyebabkan bau mulut. Bau mulut ini biasanya terjadi di waktu-waktu awal melakukan diet ketofatosis.

5.  Pencernaan Terganggu

Pola makan yang sangat kurang serat pada diet ini membuat kamu mengalami sembelit. Hal ini sangat umum bagi orang yang menjalani metode ini.

6.  Dapat Menjadi Penyebab Penyakit Ginjal

Konsumsi makanan tinggi protein setiap hari dan cenderung dalam waktu yang lama, tentu akan menyebabkan ginjal bekerja sangat ekstra. Jika berjalan terus menerus, ginjal akan mengalami kerusakan.

Bahkan, bisa menyebabkan ketidakmampuan ginjal dalam memfilter urin. Oleh sebab itu, kamu harus berkonsultasi terlebih dahulu bersama dokter.

Manfaat Diet Keto

Selain dapat menurunkan berat badan, metode diet ketofastosis juga dapat memberikan berbagai manfaat lainnya. Bahkan sebelum dikenal sebagai metode diet, metode ini sudah digunakan untuk mengatasi penyakit.

Berikut ini adalah kondisi gangguan kesehatan yang dapat diatasi menggunakan diet keto :

1.  Penderita Diabetes Tipe 2

Penderita diabetes tipe 2 direkomendasikan untuk melakukan metode ketofastosis. Sebab, metode ini bisa mengontol gula darah dala tubuh penderita dengan berkurangnya asupan karbohidrat.

Namun, penderita juga harus memeriksakan kadar keton dalam tubuhnya. Hal ini untuk mencegah kondisi ketoasidosis.

2.  Anak Penderita Epilepsi

Diet keto terbukti dapat menurunkan gejala kejang pada anak penderita epilepsi. Hal ini sudah dilakukan pada berbagai penelitian.

3.  Penderita Jantung

Lemak sehat yang dikonsumsi pada metode diet satu ini bisa menurunkan insulin dan kolesterol. Sehingga, kerja jantung tidak begitu berat dan dapat menurunkan risiko terjadinya gagal jantung.

4.  Penderita Gangguan Saraf

Senyawa keton yang dihasilkan dari proses pemecahan lemak terbukti dapat melindungi sel syaraf. Hal ini bermanfaat untuk menghindarkan kamu dari penyakit alzheimer, parkinson, dan gangguan syaraf pada otak lainnya.

Cara Melakukan Diet Keto

Karena diet keto ini harus mengurangi konsumsi karbohidrat besar-besaran, maka kamu harus membiasakan diri tidak makan nasi atau karbohidrat lainnya.

Pada awalnya kamu pasti akan lemas dan mengalami sedikit gangguan cemas. Namun, jika sudah terbiasa semuanya akan berjalan normal.

Secara umum, metode ketofastosis dibedakan menjadi tiga jenis. Yaitu diet keto standar, tinggi protein, dan khusus. Untuk penjelasannya, kamu bisa menyimaknya di bawah ini.

1.  Keto Standar (Standard Ketogenic Diet)

Pada jenis diet ketofastosis standar, kamu akan memakan lebih banyak lemak dengan komposisi sebagai berikut :

·      Lemak                     : 75%

·      Protein                    : 20%

·      Karbohidrat            : 5%

Jenis ini paling banyak dilakukan oleh orang, terutama yang baru memulai untuk melakukan diet.

2.  Keto Tinggi Protein (High-protein Ketogenic Diet)

Jika kamu sedang dalam rangka pembentukan otot atau kodisi tertentu untuk memakan lebih banyak protein, maka ini adalah komposisi nutrisi pada diet jenis ini :

·      Lemak                     : 60%

·      Protein                    : 35%

·      Karbohidrat            : 5%

Untuk dapat menentukan jenis diet keto paling cocok untuk kamu, maka ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

3.  Diet Ketogenic untuk Atlet dan Binaragawan

Jenis diet ini dikenal menjadi dua jenis yaitu Cyclical Ketogenic Diet dan Targeted Ketogenic Diet. Untuk komposisi nutrisi yang harus terpenuhi menyesuaikan dengan kondisi tubuh atlet atau binaragawan.

Makanan yang Direkomendasikan

Sama halnya dengan metode diet lain, diet ketofastosis juga memiliki makanan khusus yang direkomendasikan. Berikut ini makanan yang kaya akan lemak dan direkomendasikan saat kamu menjalani diet keto :

·      Telur kaya omega 3

·      Daging                    : ayam, sosis, steak, kalkun, dan produk daging lain.

·      Ikan                         : tuna, salmon, makarel, sarden

·      Produk Susu            : keju, krim, mentega

·      Sayur                      : sayuran hijau, tomat, bawang, cabai, dan sayur rendah protein.

·      Kacang-kacangan   : almond, wijen, chia, biji labu

·      Lemak baik             : minyak zaitun, alpukat

·      Rempah alami

Makanan yang Dihindari

Meski kamu dianjurkan untuk mengonsumsi banyak lemak, tapi beberapa lemak dan makanan di bawah ini harus dihindari saat menjalankan diet keto:

·      Karbohidrat            : Nasi, kentang, umbi, produk gandum

·      Gula                        : makanan manis, soda, jus buah

·      Lemak                     : minyak sayur dan mayonaise

·      Minuman alkohol

Diet ini merupakan diet jangka pendek dan tidak boleh dilakukan terlalu lama, sebab dapat menyebabkan risiko kesehatan. Oleh sebab itu, diet keto harus dilakukan dengan benar. 

Baca Juga:

Kenapa Harus Menyiram Tanaman di Pagi Hari? Ini Alasannya!



Show Comments

Bottom Ads