-->

Tahapan Stimulasi Bayi 0 Bulan Hingga 3 Tahun yang Tepat

Tahapan stimulasi bayi menjadi pengetahuan penting yang harus dimiliki oleh orangtua dan calon orangtua. Sebab, kegiatan sederhana ini berguna untuk merangsang semua sistem indra Si Kecil agar berkembang maksimal.

Stimulasi erat kaitannya dengan perkembangan otak Si Kecil. Kurangnya stimulasi berisiko menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak secara permanen.

Stimulasi harus dilakukan sedari Si Kecil lahir ke dunia dan dapat dilakukan kapan saja setiap ada kesempatan. Setiap tingkatan usia memiliki cara stimulasi berbeda yang akan kami bahas pada artikel ini.

Daftar Isi:

Manfaat Stimulasi Untuk Tumbuh Kembang Anak

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa stimulasi bayi erat kaitannya dengan perkembangan otak, maka manfaatnya juga sangat besar untuk Si Kecil.

Semakin baik perkembangan otak, maka tumbuh kembang Si Kecil juga menjadi lebih maksimal. Berikut ini adalah manfaat penting dari kegiatan stimulasi untuk Si Kecil:

1.    Meningkatkan Kecerdasan Si Kecil

Tahapan stimulasi bayi yang tepat dapat meningkatkan kecerdasan Si Kecil, sehingga siap memasuki tahap perkembangan selanjutnya. Setiap anak sudah diberkahi dengan kecerdasan yang lengkap.

Dengan stimulasi yang tepat, kecerdasan dari berbagai aspek tersebut tersebut akan terasah. Mulai dari kemampuan logika, matematika, komunikasi, berbahasa, seni, musik dan lain sebagainya.

2.    Menguatkan Self Esteem Si Kecil

Stimulasi semasa bayi juga akan meningkatkan self esteem atau harga diri Si Kecil. Mereka akan tumbuh lebih percaya diri dan juga keren. Mereka juga akan memiliki kemampuan psikomotorik dan psikososial yang baik.

Psikomotorik adalah kemampuan skill Si Kecil. Sedangkan psikososial merupakan hubungan antara aspek psikologis dan sosial Si Kecil.

Baca Juga: Tpis Menjaga Daya Tahan Tubuh Bayi Saat Pandemi

3.    Memaksimalkan Kemampuan Motorik Kasar dan Halus

Stimulasi juga berperan penting terhadap kemampuan motorik kasar dan halus Si Kecil. Motorik kasar merupakan perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Misalnya adalah gerakan merangkak, melompat, berjalan, atau berlari. Sedangkan motorik halus merupakan perkembangan gerakan dari otot kecil manusia yang memiliki koordinasi mata-tangan.

Gerakan yang melibatkan kemampuan motorik halus di antaranya adalah menggambar, menulis, memotong, menyusun puzzle, mencubit, menjumput benda kecil, hingga memasukkan balok sesuai bentuknya.

Tahapan Stimulasi Bayi 0 Bulan Hingga 3 Tahun

Pada setiap rentang usia, Si Kecil harus distimulasi dengan cara yang berbeda. Sebagai orangtua, kamu harus memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia Si Kecil.

Otak bayi akan semakin berkembang, oleh sebab itu kamu harus menyeimbangkannya dengan stimulasi agar perkembangannya lebih maksimal. Tapi pastikan untuk memberikan stimulasi dengan cara menyenangkan.

Jika bayi merasa stress saat diberikan stimulasi, maka bis menimbulkan risiko trauma. Berikut ini cara melakukannya sesuai perkembangan bayi:

1.    Stimulasi Bayi 0 – 3 Bulan

Stimulasi yang bisa dilakukan oleh orangtua pada anak yang masih berusia 0 – 3 bulan adalah:

  • Memeluknya dengan lembut.
  • Menggendong
  • Menatap mata bayi sambil tersenyum dan penuh cinta.
  • Mengajaknya berbicara setiap ada kesempatan. Misalnya saat menyusui, saat mandi, saat makan, dan saat melakukan kegiatan lainnya.
  • Mengenalkan bayi dengan berbagai suara, terutama white noise atau suara yang sering didengar sehari-hari secara bergantian. Kamu juga bisa memberikannya musik.
  • Menggantung dan menggerakkan benda-benda berwarna terang dan berbunyi.
  • Menggulingkan bayi ke kanan dan ke kiri secara hati-hati.
  • Melakukan gerakan tengkurap dan terlentang untuk melatih otot-otot leher dan perutnya.
  • Dilatih untuk meraih dan memegang mainan.

2.    Stimulasi Bayi 3 – 6 Bulan

Tahap stimulasi bayi pada usia 3 hingga 6 bulan dapat dilakukan dengan:

  • Bermain petak umpet. Kamu bisa bersembunyi dari Si Kecil, kemudian muncul kembali. Tentunya berbeda dari petak umpet biasanya.
  • Memperlihatkan wajah Si Kecil dan kamu di cermin. Biarkan Si Kecil melihat dirinya sendiri.
  • Rangsangan untuk telungkup dan membolak-balikan tubuhkan. Pada usia Ini, Si Kecil juga sudah harus dirangsang untuk duduk.

3.    Stimulasi Bayi 6 – 9 Bulan

Cara stimulasi yang tepat pada tahapan usia ini adalah:

  • Memanggil nama Si Kecil.
  • Mengajaknya bersalaman
  • Mengajaknya bertepuk tangan.
  • Membacakan dongeng.
  • Merangsang untuk duduk.
  • Belajar berdiri sambil berpegangan.

4.    Stimulasi Bayi 9 – 12 Bulan

Cara stimulasi untuk bayi berusia 9 hingga 12 bulan adalah :

  • Mengulang-ulang nama anggota keluarga.
  • Belajar memasukkan mainan ke dalam wadah.
  • Belajar minum dari dalam gelas.
  • Belajar untuk menggelindingkan bola.
  • Berlatih untuk berdiri.
  • Berlatih berjalan sambil berpegangan.

5.    Stimulasi Bayi 12 – 18 Bulan

Pada usia ini, kamu harus mulai mengajak Si Kecil bermain sebagai bentuk stimulasi sebagai berikut:

  • Latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna.
  • Menyusun kubus, balok, dan puzzle.
  • Belajar menggambar sederhana.
  • Memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari dalam wadahnya.
  • Bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, dan lap.
  • Mulai latihan berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, dan menendang bola.
  • Belajar melepaskan celananya sendiri.
  • Mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana.
  • Mulai bisa menyebutkan atau menunjuk benda-benda.

6.    Stimulasi Bayi 18 – 24 Bulan

Pada usia ini tahap stimulasi bayi berikutnya adalah:

  • Menyebutkan dan menunjuk bagian-bagian tubuh.
  • Menyebutkan nama-nama binatang dan barang-barang di sekitar rumah.
  • Mulai mengajaknya berbicara tentang kegiatan sehari-hari.
  • Latihan menggambar garis-garis.
  • Latihan mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas.
  • Belajar memakai celana dan baju.
  • Bermain melempar bola dan melompat.

7.    Stimulasi Anak 2 – 3 Tahun

Pada usia ini, stimulasi yang diberikan lebih beragam, yaitu:

  • Mengenal dan mulai menyebutkan warna.
  • Belajar menggunakan kata sifat.
  • Menyebutkan nama-nama teman.
  • Belajar menghitung benda-benda.
  • Belajar memakai baju.
  • Belajar menyikat gigi sendiri.
  • Melakukan permainan board game. Misalnya permainan kartu, ular tangga dan lain sebagainya.
  • Bermain boneka dan masak-masakan.
  • Belajar menggambar garis, lingkaran, dan manusia.
  • Belajar berdiri menggunakan satu kaki.
  • Belajar buang air kecil dan air besar di toilet.

8.    Stimulasi Anak 3 Tahun ke Atas

Pada usia ini anak diarahkan untuk mempersiapkan sekolah. Jadi, stimulasi yang harus diberikan adalah:

  • Memang pensil dengan baik.
  • Belajar mengenal dan menulis huruf dan angka.
  • Belajar berhitung sederhana.
  • Mengajarinya tentang berbagi.

Tahapan stimulasi di atas harus diperhatikan dengan sebaik mungkin. Kamu juga harus terus berusaha melakukannya kapan saja agar tumbuh kembang Si Kecil lebih optimal/

Show Comments

Bottom Ads