Tahapan stimulasi
bayi menjadi pengetahuan penting yang harus dimiliki oleh orangtua dan calon orangtua.
Sebab, kegiatan sederhana ini berguna untuk merangsang semua sistem indra Si
Kecil agar berkembang maksimal.
Stimulasi
erat kaitannya dengan perkembangan otak Si Kecil. Kurangnya stimulasi berisiko
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak secara permanen.
Stimulasi harus
dilakukan sedari Si Kecil lahir ke dunia dan dapat dilakukan kapan saja setiap
ada kesempatan. Setiap tingkatan usia memiliki cara stimulasi berbeda yang akan
kami bahas pada artikel ini.
Daftar Isi:
- 1. Manfaat Stimulasi Untuk Tumbuh Kembang Anak
- 1.1. Meningkatkan Kecerdasan Si Kecil
- 1.2. Menguatkan Self Esteem Si Kecil
- 1.3. Memaksimalkan Kemampuan Motorik Kasar dan Halus
- 2. Tahapan Stimulasi Bayi 0 Bulan Hingga 3 Tahun
- 2.1. Stimulasi Bayi 0 – 3 Bulan
- 2.2. Stimulasi Bayi 3 – 6 Bulan
- 2.3. Stimulasi Bayi 6 – 9 Bulan
- 2.4. Stimulasi Bayi 9 – 12 Bulan
- 2.5. Stimulasi Bayi 12 – 18 Bulan
- 2.6. Stimulasi Bayi 18 – 24 Bulan
- 2.7. Stimulasi Anak 2 – 3 Tahun
- 2.8. Stimulasi Anak 3 Tahun ke Atas
Manfaat Stimulasi Untuk Tumbuh Kembang Anak
Seperti yang
telah disinggung sebelumnya bahwa stimulasi bayi erat kaitannya dengan
perkembangan otak, maka manfaatnya juga sangat besar untuk Si Kecil.
Semakin baik
perkembangan otak, maka tumbuh kembang Si Kecil juga menjadi lebih maksimal. Berikut
ini adalah manfaat penting dari kegiatan stimulasi untuk Si Kecil:
1.
Meningkatkan Kecerdasan Si Kecil
Tahapan stimulasi
bayi yang tepat dapat meningkatkan kecerdasan Si Kecil, sehingga siap
memasuki tahap perkembangan selanjutnya. Setiap anak sudah diberkahi dengan
kecerdasan yang lengkap.
Dengan
stimulasi yang tepat, kecerdasan dari berbagai aspek tersebut tersebut akan
terasah. Mulai dari kemampuan logika, matematika, komunikasi, berbahasa, seni,
musik dan lain sebagainya.
2.
Menguatkan Self Esteem Si Kecil
Stimulasi
semasa bayi juga akan meningkatkan self esteem atau harga diri Si Kecil. Mereka
akan tumbuh lebih percaya diri dan juga keren. Mereka juga akan memiliki
kemampuan psikomotorik dan psikososial yang baik.
Psikomotorik
adalah kemampuan skill Si Kecil. Sedangkan psikososial merupakan hubungan
antara aspek psikologis dan sosial Si Kecil.
Baca Juga: Tpis Menjaga Daya Tahan Tubuh Bayi Saat Pandemi
3.
Memaksimalkan Kemampuan Motorik Kasar
dan Halus
Stimulasi juga
berperan penting terhadap kemampuan motorik kasar dan halus Si Kecil. Motorik
kasar merupakan perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi
tubuh.
Misalnya
adalah gerakan merangkak, melompat, berjalan, atau berlari. Sedangkan motorik
halus merupakan perkembangan gerakan dari otot kecil manusia yang memiliki
koordinasi mata-tangan.
Gerakan yang
melibatkan kemampuan motorik halus di antaranya adalah menggambar, menulis,
memotong, menyusun puzzle, mencubit, menjumput benda kecil, hingga memasukkan
balok sesuai bentuknya.
Tahapan Stimulasi Bayi 0 Bulan Hingga 3 Tahun
Pada setiap
rentang usia, Si Kecil harus distimulasi dengan cara yang berbeda. Sebagai
orangtua, kamu harus memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia Si Kecil.
Otak bayi
akan semakin berkembang, oleh sebab itu kamu harus menyeimbangkannya dengan
stimulasi agar perkembangannya lebih maksimal. Tapi pastikan untuk memberikan
stimulasi dengan cara menyenangkan.
Jika bayi
merasa stress saat diberikan stimulasi, maka bis menimbulkan risiko trauma. Berikut
ini cara melakukannya sesuai perkembangan bayi:
1.
Stimulasi Bayi 0 – 3 Bulan
Stimulasi yang
bisa dilakukan oleh orangtua pada anak yang masih berusia 0 – 3 bulan adalah:
- Memeluknya dengan lembut.
- Menggendong
- Menatap mata bayi sambil tersenyum dan penuh cinta.
- Mengajaknya berbicara setiap ada kesempatan. Misalnya saat menyusui, saat mandi, saat makan, dan saat melakukan kegiatan lainnya.
- Mengenalkan bayi dengan berbagai suara, terutama white noise atau suara yang sering didengar sehari-hari secara bergantian. Kamu juga bisa memberikannya musik.
- Menggantung dan menggerakkan benda-benda berwarna terang dan berbunyi.
- Menggulingkan bayi ke kanan dan ke kiri secara hati-hati.
- Melakukan gerakan tengkurap dan terlentang untuk melatih otot-otot leher dan perutnya.
- Dilatih untuk meraih dan memegang mainan.
2.
Stimulasi Bayi 3 – 6 Bulan
Tahap
stimulasi bayi pada usia 3 hingga 6 bulan dapat dilakukan dengan:
- Bermain petak umpet. Kamu bisa bersembunyi dari Si Kecil, kemudian muncul kembali. Tentunya berbeda dari petak umpet biasanya.
- Memperlihatkan wajah Si Kecil dan kamu di cermin. Biarkan Si Kecil melihat dirinya sendiri.
- Rangsangan untuk telungkup dan membolak-balikan tubuhkan. Pada usia Ini, Si Kecil juga sudah harus dirangsang untuk duduk.
3.
Stimulasi Bayi 6 – 9 Bulan
Cara
stimulasi yang tepat pada tahapan usia ini adalah:
- Memanggil nama Si Kecil.
- Mengajaknya bersalaman
- Mengajaknya bertepuk tangan.
- Membacakan dongeng.
- Merangsang untuk duduk.
- Belajar berdiri sambil berpegangan.
4.
Stimulasi Bayi 9 – 12 Bulan
Cara stimulasi
untuk bayi berusia 9 hingga 12 bulan adalah :
- Mengulang-ulang nama anggota keluarga.
- Belajar memasukkan mainan ke dalam wadah.
- Belajar minum dari dalam gelas.
- Belajar untuk menggelindingkan bola.
- Berlatih untuk berdiri.
- Berlatih berjalan sambil berpegangan.
5.
Stimulasi Bayi 12 – 18 Bulan
Pada usia
ini, kamu harus mulai mengajak Si Kecil bermain sebagai bentuk stimulasi
sebagai berikut:
- Latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna.
- Menyusun kubus, balok, dan puzzle.
- Belajar menggambar sederhana.
- Memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari dalam wadahnya.
- Bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, dan lap.
- Mulai latihan berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, dan menendang bola.
- Belajar melepaskan celananya sendiri.
- Mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana.
- Mulai bisa menyebutkan atau menunjuk benda-benda.
6.
Stimulasi Bayi 18 – 24 Bulan
Pada usia ini
tahap stimulasi bayi berikutnya adalah:
- Menyebutkan dan menunjuk bagian-bagian tubuh.
- Menyebutkan nama-nama binatang dan barang-barang di sekitar rumah.
- Mulai mengajaknya berbicara tentang kegiatan sehari-hari.
- Latihan menggambar garis-garis.
- Latihan mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas.
- Belajar memakai celana dan baju.
- Bermain melempar bola dan melompat.
7.
Stimulasi Anak 2 – 3 Tahun
Pada usia
ini, stimulasi yang diberikan lebih beragam, yaitu:
- Mengenal dan mulai menyebutkan warna.
- Belajar menggunakan kata sifat.
- Menyebutkan nama-nama teman.
- Belajar menghitung benda-benda.
- Belajar memakai baju.
- Belajar menyikat gigi sendiri.
- Melakukan permainan board game. Misalnya permainan kartu, ular tangga dan lain sebagainya.
- Bermain boneka dan masak-masakan.
- Belajar menggambar garis, lingkaran, dan manusia.
- Belajar berdiri menggunakan satu kaki.
- Belajar buang air kecil dan air besar di toilet.
8.
Stimulasi Anak 3 Tahun ke Atas
Pada usia ini
anak diarahkan untuk mempersiapkan sekolah. Jadi, stimulasi yang harus
diberikan adalah:
- Memang pensil dengan baik.
- Belajar mengenal dan menulis huruf dan angka.
- Belajar berhitung sederhana.
- Mengajarinya tentang berbagi.
Tahapan
stimulasi di atas harus diperhatikan dengan sebaik mungkin. Kamu juga harus
terus berusaha melakukannya kapan saja agar tumbuh kembang Si Kecil lebih
optimal/