-->

Jangan Anggap Remeh Validasi Emosi Anak! Simak Penjelasannya

Fear photo created by gpointstudio - www.freepik.com

Validasi emosi anak merupakan tindakan mengakui emosi yang sedang dirasakan oleh anak. Misalnya kesal, kecewa, marah, tidak suka dan emosi lainnya yang mereka rasakan.

Memvalidasi perasaan anak, bukan berarti kamu membenarkan tindakan atau perasaan negatifnya. Tapi, kamu mengakui bahwa anak sedang merasakan emosinya tersebut.

Biarkan anak menyampaikan emosinya terlebih dahulu dan jangan menyangkalnya. Sebab, penyangkalan atas emosi akan memberikan dampak buruk.

Mereka akan berpikir bahwa mengungkapkan emosi sepenuhnya merupakan larangan yang tidak boleh dilakukan. Padahal, mengungkapkan emosi sangat wajar dan justru akan bermanfaat untuk kecerdasan emosinya.

Apa saja manfaat memvalidasi emosi anak? Simak penjelasannya berikut ini!

Manfaat Validasi Emosi Anak yang Harus Dipahami

Hingga saat ini banyak sekali orang tua yang menganggap emosi anak adalah hal tidak penting. Bahkan, banyak juga orang tua yang merasa terganggu saat anak sedang mengungkapkan emosinya.

Misalnya saat anak menangis karena tidak suka atau tidak nyaman, orang tua justru memarahi dengan membentaknya. Bukannya emosi anak membaik, justru akan menimbulkan trauma.

Tidak hanya itu, tidak melakukan validasi emosi anak juga dapat membuat bonding antara anak dan orang tua semakin lemah. Sebab, mereka menganggap kamu tidak akan memahami mereka.

Padahal, mengungkapkan emosi sangat berdampak positif untuk kecerdasan emosinya kelak. Nah, untuk lebih jelasnya, kami akan menjabarkan apa saja manfaat dari validasi emosi anak berikut:

1. Anak Lebih Pandai Mengatur Emosi

Saat anak merasakan emosi, mereka tidak mengerti apakah itu baik atau tidak, apakah itu proporsional atau tidak, atau bagaimana seharusnya mengungkapkan emosi tersebut.

Pada saat-saat seperti ini, empati kamu harus bermain. Kamu harus melihat dari sudut pandang anak terlebih dahulu agar paham apa yang mereka rasakan.

Setelah itu, kamu meyakinkan bahwa emosi tersebut merupakan hal yang wajar. Setelah anak merasa tenang, kamu bisa menjelaskan apa yang seharusnya anak lakukan saat merasakan emosi tersebut.

Dengan demikian, anak akan lebih mudah memahami dan menerima penjelasan kamu. Jika kamu yang membuatnya emosi, pastikan jangan gengsi untuk meminta maaf terlebih dahulu.

2. Anak Menjadi Lebih Percaya Diri

Manfaat validasi emosi anak berikutnya adalah mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sebab, mereka tidak akan takut untuk mengekspresikan diri kepada orang lain.

Tidak hanya itu, mereka juga akan tumbuh lebih ceria dan bahagia. Sehingga karakternya akan terbentuk dengan baik.

3. Memperkuat Kedekatan Orang Tua dan Anak

Saat melakukan validasi emosi, kamu akan memahami apa yang sebenarnya dirasakan oleh anak. Dengan demikian, rasa empati kamu terhadap anak akan lebih tinggi.

Di lain sisi, anak akan merasa bahagia karena kamu bisa memahaminya. Sehingga ia tidak akan ragu untuk banyak cerita dan terbuka kepada kamu. Sebab, ia yakin kamu bisa membuatnya nyaman dan bisa memberi saran yang baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa melakukan validasi emosi anak akan membuat kedekatan antara orang tua dan anak semakin kuat. Dan kerennya, akan bertahan hingga anak tumbuh dewasa.

4. Anak Tidak Mudah Depresi

Memvalidasi emosi anak juga dapat mencegahnya dari depresi, baik saat ini atau di masa depan. Sebab, ia akan mudah mengatur emosinya dan dapat lebih terbuka kepada kamu dan orang lain mengenai perasaan yang sedang dirasakan.

Anak tidak akan memendamnya sendiri yang pada akhirnya membuatnya depresi. Banyak dampak negatif dari depresi, oleh sebab itu sebagai orang tua kamu harus peduli mengenai isu ini.

Jadi, mulai sekarang saat anak merasa kesal, marah, kecewa, dan ungkapan emosi lainnya jangan langsung menjudge, ya. Lakukan validasi emosi anak terlebih dahulu, lalu berikan penjelasan yang baik kepadanya.

Baca Juga: 

Perbedaan Baby Blues dan Depresi Postpartum, Jangan Keliru ya

Yuk Kenali Sindrom Baby Blues dan Cara Mengatasinya!

10 Larangan yang Tidak Boleh Dilakukan Kepada Newborn!

Show Comments

Bottom Ads