Mengajarkan
anger manajement kepada anak saat ini menjadi ilmu parenting dasar yang perlu
kamu fahami. Pada prosesnya, kamu harus membantu si kecil dalam cara tepat
untuk mengatasi kemarahannya.
Merasa marah
dan emosi, merupakan hal wajar yang dialami oleh anak. Sayangnya, jika tidak
dibimbing dengan baik kebiasaan marahnya tersebut dapat berdampak negatif pada
karakter anak di masa depan.
Misalnya saja
ia tumbuh menjadi pribadi tempramen, agresif saat marah, dan yang lebih parah
adalah abusive. Untuk mencegahnya, kamu harus mengajarkan anger managemen pada anak
sejak dini.
Yuk, cek
selengkapnya di bawah ini.
Apa yang Dimaksud Anger Management?
Anger
management merupakan sebuah proses belajar dalam mengenali tanda-tanda
seseorang menjadi marah dan mengambil tindakan untuk menenangkan diri saat sedang
marah dengan cara produktif.
Yang perlu
diingat adalah dalam anger management bukan berarti mencegah atau menahan
perasaan marah. Tapi lebih ke bagaimana menunjukkan kemarahan yang tepat atau
menyalurkannya ke tindakan yang tidak merugikan.
5 Cara Mengajarkan Anger Management Pada Anak
Untuk mengajarkan anger management yang tepat kepada anak, kamu bisa menggunakan 5 cara mudah di bawah ini:
1. Ajarkan Anak Untuk Mengenali Emosinya
Cara
mengajarkan anak untuk mengenali emosinya adalah dengan bertanya mengenai yang
ia rasakan saat sedang marah. Dengan demikian anak akan paham situasi atau
kejadian yang membuatnya marah seperti itu.
Biarkan dia bercerita
hingga ia merasa lebih nyaman dan lega. Setelah itu, tugas kamu adalah
memahaminya dan membuatnya tenang.
Hal ini
terbukti dapat mencegah anak berlaku agresif saat marah. Sebab, sebenarnya
perilaku agresif adalah ungkapan rasa marah, kecewa, hingga malu yang tidak dapat
tersampaikan dengan cara tepat.
2. Mengajak Anak Menilai Tingkat Emosinya
Cara kedua
untuk mengajarkan anger management pada anak adalah dengan mengajak ia untuk
menilai tingkat emosinya. Caranya sangat mudah dan bisa dicoba oleh siapa saja.
Pertama, kamu
harus menggambar sebuah termometer berukuran cukup besar pada selembar kertas. Kedua,
kamu harus memberikan angka pada termometer tersebut dari 0 hingga 10.
Ketiga, coba jelaskan
secara singkat aturannya kepada anak. Yaitu 0 untuk tidak marah sama sekali, 5
untuk marah sedang, dan 10 untuk sangat marah.
Baca Juga: Yuk, Kenali Jenis dan Cara Menangani Tantrum Pada Anak!
Terakhir, ajak
anak untuk menilai skala kemarahannya. Dengan cara ini, kamu akan mengetahui
penyebab kemarahan anak sesuai tingkatannya.
Setelah mengetahuinya,
coba berkomunikasi dengan lembut dan menyenangkan kepada anak. Jika memang kamu
salah, jangan lupa minta maaf ya!
3. Membuat Aturan Kemarahan
Membuat
aturan kemarahan merupakan cara mudah untuk mengajarkan anger management pada
anak. Dalam sebuah keluarga, tentunya terdapat aturan-aturan yang tidak
tertulis.
Salah satunya
adalah aturan mengenai hal apa saja yang tidak boleh dilakukan saat marah. Misalnya
adalah larangan untuk memukul, merusak barang, menyakiti diri sendiri saat
marah.
Jika anak
tetap melakukan hal yang dilarang tersebut, maka kamu bisa memberi teguran dan
konsekuensi atas tindakannya. Pastikan kamu tetap tenang dan tidak memberikan
konsekuensi yang membuat anak trauma.
Misalnya saja
dengan mengurangi uang jajannya, jatah mainannya, atau mengurangi waktu screen
time anak.
4. Mengajarkan Anak Menyalurkan Emosinya ke Hal yang Tepat
Cara mengajarkan
anger management berikutnya adalah dengan mengajarkan anak untuk menyalurkan emosinya
pada hal yang tepat. Misalnya adalah dengan menulis, menggambar, mendengarkan
musik, dan lainnya.
Tujuannya
adalah agar emosi anak bisa teralihkan dengan cara tepat. Hal ini juga biasa
disebut sebagai katarsis atau pelepasan emosi ke hal yang lebih positif.
Baca selengkapnya
mengenai katarsis di sini: Mengenal Bentuk Katarsis, Hal Positif untuk Melepas Emosi
5. Memberikan Contoh yang Baik
Selain fokus
pada tindakan mengajari, kamu juga harus memberikan contoh menerapkan anger
management yang baik. Sebab, bagaimanapun anak akan mencontoh orang-orang di
sekitar lingkungannya.
Meski amarah
merupakan emosi yang sangat wajar dimiliki manusia, tapi jika tidak diarahkan
dengan tepat akan berdampak negatif. Oleh sebab itu, kamu perlu mengajarkan anger
management pada anak sejak dini.