-->

Tahapan Mengajarkan Tentang Nilai Uang Kepada Anak

Asian family photo created by our-team - www.freepik.com

Mengajarkan anak tentang nilai uang memang harus dilakukan dengan tepat, agar ke depannya anak bisa menggunakan uang secara bijak dan bertanggung jawab. Hal ini merupakan tanggung jawab kamu sebagai orang tua.

Ada beberapa tahapan tertentu yang harus kamu lakukan agar anak bisa dengan mudah mengenal nilai uang. Tahapan ini harus dilakukan sejak dini dan tentunya dengan pengawasan yang tepat.

Untuk mengetahui apa saja tahapan tersebut, simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

Tahapan Mengajarkan Tentang Nilai Uang Kepada Anak

Setiap orang tua pasti memiliki metode yang berbeda dalam mengajarkan nilai mata uang kepada anaknya. Namun, ada baiknya hal ini dilakukan sesuai dengan tahapan usianya seperti di bawah ini:

Usia 2 Hingga 3 Tahun

Pada usia ini anak mungkin masih kesulitan dalam mengenal nilai uang. Oleh sebab itu, kamu harus mengajarkannya dari mulai hal paling dasar terlebih dahulu.

Seperti mengenalkan bentuk uang, ada yang logam ada pula yang kertas. Kamu juga harus bisa memberikan pengertian sederhana bahwa nilai uang kertas lebih besar dari uang receh.

Agar anak lebih memahaminya, kamu juga bisa memanfaatkan game edukasi yang bisa diunduh secara gratis di Play Store atau App Store.

Usia 4 Hingga 5 Tahun

Pada usia ini kamu bisa mengajarkan nilai pecahan mata uang. Bisa mengenalkannya dengan menunjukkannya satu per satu mata uang atau kamu juga bisa mengajak si kecil berbelanja bersama.

Kamu bisa meminta si kecil memilih produk dan bertanya berapa harganya. Cara lainnya adalah kamu bisa meminta anak untuk mengambil camilan kesukaannya, kemudian memberikan ia sejumlah uang dan membiarkannya membayar di kasir.

Baca Juga: 5 Kegiatan Seru Ini Dapat Mengasah Otak Anak, Lho!

Atau, jika berbelanja di pasar tradisional kamu bisa meminta si kecil bertanya langsung berapa harga barang yang dimaksud. Dari kegiatan berbelanja si kecil dapat memahami nilai uang dari harga-harga produk dan cara bertransaksinya.

Usia 6 Hingga 8 Tahun

Di usia ini si kecil setidaknya sudah memahami nilai uang dan bisa jajan sendiri. Cara mengajarkan tentang nilai uang selanjutnya adalah kamu bisa memberikannya uang saku untuk sekolah atau kegiatan di luar lainya.

Uang saku ini hitungannya per hari atau per kegiatan itu saja. Dengan begitu, si kecil harus bisa memenuhi semua keinginannya dengan uang tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengajarkan Anger Management Pada Anak

Di usia ini juga kamu bisa mengajarkan si kecil untuk menabung. Kamu bisa mengajaknya menabung dari sisa uang jajannya secara rutin.

Usia 9 Hingga 12 Tahun

Anak sudah cuku dewasa dan mengerti mengenai nilai uang. Untuk melatihnya agar dapat mengelola uang dengan benar, maka kamu bisa mengajarkannya comparison shopping.

Cara ini adalah mengajak anak untuk memahami nilai suatu barang dan membandingkannya dengan barang lain yang sejenis tapi harganya berbeda. Selain harga kamu juga bisa membandingkan dari segi ekonomisnya.

Misal, produk berukuran besar memang lebih mahal. Tapi jika dibandingkan dengan membeli produk kecil dalam jumlah banyak, tentu produk ukuran besar lebih ekonomis. Dengan demikian, anak akan lebih bijak sana saat membeli barang.

Usia 16 Tahun ke Atas

Pada usia ini kamu harus mulai mengajarkan anak mengenai tanggung jawab dalam pengelolaan keuangannya sendiri. Caranya bisa memberikan uang jajan selama seminggu.

Jadi, selama seminggu tersebut anak tidak diperkenankan untuk meminta tambahan uang jajan. Kecuali ada kebutuhan mendadak atau kebutuhan sekolah.

Baca Juga: 10 Cara Mengelola Keuangan Bagi Kamu yang Baru Menikah

Kamu juga harus memberinya uang dalam jumlah yang masuk akal. Jangan sampai terlalu kurang atau terlalu banyak. Kamu juga bisa memasukkan anggaran hiburan untuk anak.

Nah, agar anak bisa mengelola keuangan dengan tepat tentunya tidak bisa secara tiba-tiba. Tapi, anda harus mengajarkan tentang uang kepadanya sejak dini.

Show Comments

Bottom Ads