Kehilangan
memang bukan hal yang mudah untuk dihadapi oleh semua orang, terutama oleh anak-anak.
Kehilangan bisa merenggut keceriaannya dan membuat anak terpuruk.
Parahnya
lagi, anak berisiko mengalami trauma seumur hidup jika kehilangan tersebut
tidak diatasi dengan tepat.
Padahal dalam
perjalanan hidupnya, anak akan mengalami banyak kehilangan. Mulai dari
kehilangan hal yang mereka suka, hewan peliharaan, dan paling menyakitkan adalah
kehilangan orang terdekat.
Di usianya
yang belia, anak masih belum mampu memahami makna kehilangan. Mereka juga belum
mampu bijak dalam menyikapi rasa sedih dan kecewa saat itu terjadi.
Oleh sebab
itu, sebagai orang dewasa kamu harus membantunya agar tidak merasa trauma saat mengalami
kehilangan.
Bagaimana
caranya? Yuk simak di bawah ini!
Cara Mencegah Trauma Kehilangan pada Anak
Jika saat ini
kamu memiliki anak, adik, atau saudara yang sedang merasakan kehilangan akibat
ditinggal orang terdekat atau hal yang disukainya, tidak cukup hanya menghibur.
Tapi, kamu
juga harus bisa mencegahnya mengalami trauma dengan cara di bawah ini:
1. Biarkan Anak Menangis dan Meluapkan Kesedihannya
Saat anak
merasa bersedih karena kehilangan, biarkan ia meluapkannya. Biarkan ia menangis
untuk melepaskan emosinya.
Saat menangis,
tubuh akan melepaskan hormon yang membuat suasana hati lebih baik. Selain itu, menangis
juga dapat menurunkan kadar hormon yang menyebabkan kecemasan ekstrem, stress,
hingga trauma.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengajarkan Anger Management Pada Anak
Tidak heran jika
setelah menangis perasaan jadi lebih baik. Perasaan anak juga akan lebih lega
setelahnya.
Tapi, yang
perlu kamu perhatikan adalah pastikan saat melupakan emosinya, anak tidak
menyakiti atau melukai dirinya sendiri.
2. Validasi Emosi Anak
Setelah anak
sedikit lega, kamu bisa mulai berbicara dengannya. Tapi, pertama-tama kamu
harus memvalidasi emosinya terlebih dahulu.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Validasi Emosi Anak! Simak Penjelasannya
Kamu harus meyakinkan
si kecil bahwa kesedihan yang ia rasakan sangat wajar saat merasa kehilangan. Cara
ini efektif untuk mencegah trauma berlebih saat anak merasa kehilangan.
Baca Juga: 5 Cara Validasi Perasaan Anak Agar Emosinya Mereda
Hanya saja, saat
merasa sedih jangan sampai melakukan hal yang merugikan diri sendiri. Kamu juga
bisa menawarkan diri untuk selalu ada untuk si kecil. Jadi, ia bisa datang kapan
saja.
3. Ajak Anak Melakukan Kegiatan Menyenangkan
Jika emosi si
kecil sudah mulai stabil, kamu bisa mengajaknya melakukan berbagai kegiatan
yang menyenangkan. Misalnya bermain di taman bermain, makan makanan kesukaannya,
atau sekedar berkeliling kota.
4. Yakinkan Ia Akan Baik-Baik Saja
Sebagai orang
dewasa kamu harus berusaha membuatnya merasa aman dan nyaman. Dengan demikian, si
kecil akan merasa baik-baik saja dan mencegah munculnya trauma pasca kehilangan.
Baca Juga: Amigdala: Bagian Otak yang Bertanggung Jawab Atas Rasa Sedih
Untuk
membuatnya merasa baik, kamu bisa memeluk si kecil dan selalu ada untuknya.
5. Pastikan Anak Tetap Melakukan Rutinitas Hariannya
Agar cepat
pulih dari rasa kehilangan, jangan biarkan anak terlalu berlarut-larut dalam
kesedihannya. Oleh sebab itu, pastikan anak tetap melakukan rutinitas normal
seperti sebelum-sebelumnya.
Biarkan ia
sekolah, bermain bersama temannya, dan melakukan aktivitas lainnya.
6. Mengajarkannya Bentuk Katarsis
Katarsis
merupakan sebuah tindakan pelepasan emosi negatif ke kegiatan yang lebih
positif. Misalnya menulis, menggambar, membuat suatu kerajinan, berolah raga,
membereskan rumah dan lain sebagainya.
Baca Juga: Mengenal Bentuk Katarsis, Hal Positif untuk Melepas Emosi
Untuk
mencegah anak merasakan trauma saat kehilangan, kamu bisa mengarahkannya untuk
membuat katarsisnya sendiri. Misalnya, saat anak sedih, ia bisa mencoba untuk
menuliskan kesedihannya atau bahkan mengubahnya jadi gambar.
Selain cara di atas, tentunya masih banyak cara lainnya yang bisa mencegah trauma kehilangan pada anak. Yuk, share pengalaman kamu!