Cara
menurunkan TDS air hidroponik sangat penting untuk diketahui. Sebab, hal ini
berkaitan erat dengan kualitas air yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman kamu.
TDS (Total
Dissolved Solids) adalah total padatan terlarut dalam air. Total padatan ini
memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan lebih kecil dari padatan tersuspensi.
Sehingga, tidak akan kelihatan secara kasat mata.
Nilai TDS
sendiri dinyatakan dalam satuan ppm (part per million). Itu sebabnya, TDS air
hidroponik sering juga disebut sebagai ppm air hidroponik.
Untuk
menentukan nilai TDS, kamu bisa menggunakan alat khusus yang sudah banyak
dijual di e-commerce. Untuk menurunkan nilai TDS air hidroponik, setidaknya ada
empat cara yang bisa digunakan.
Apa saja
caranya? Simak selengkapnya berikut ini.
Hubungan Antara TDS Air dengan Tanaman Hidroponik
Sebelum membahas
mengenai cara menurunkan TDS air hidroponik, kami akan menjelaskan terlebih dahulu
apa hubungan antara keduanya.
Seperti yang
diketahui bahwa media tanam hidroponik adalah air. Sehingga, kualitas air yang
digunakan harus benar-benar diperhatikan agar tanaman tumbuh subur hingga panen.
Kualitas air
dapat dilihat dari nilai pH dan TDSnya. Nilai TDS air yang digunakan sebagai media
tanam harus sekecil mungkin.
Baca Juga: Cara Mengatur pH Larutan Nutrisi Hidroponik Dengan Benar
Batas
maksimal nilai TDS yang masih boleh ditoleransi adalah 220 ppm atau idealnya
adalah di bawah 200 ppm. Kamu bisa menggunakan berbagai jenis air, misalnya air
hujan, air PAM, air destilasi, dan masih banyak lagi lainnya.
Semakin tinggi
nilai TDS, artinya mineral yang terlarut dalam air tersebut juga semakin
tinggi. Hal tersebut akan menyebabkan air sulit masuk ke dalam sel-sel tanaman
untuk mengangkut nutrisi.
Akibatnya tanaman
akan tumbuh kurang optimal, layu, bahkan mati. Sehingga, kamu perlu mengontrol
nilai TDS sebelum menggunakannya sebagai media tanam.
4 Cara Menurunkan TDS Air Hidroponik
Untuk
menurunkan TDS air hidroponik, kamu bisa menggunakan 4 cara di bawah ini:
1. Menggunakan Filter Karbon Aktif
Menggunakan filter
karbon aktif untuk menurunkan TDS merupakan cara paling sederhana dan mudah. Karbon
aktif sendiri memiliki kemampuan menyerap molekul-molekul organik dalam air.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tanaman Hidroponik untuk Dibudidaya di Rumah
Sehingga, nilai
TDS juga akan menurun. Hanya saja, penurunannya tidak terlalu signifikan.
Sehingga kurang efektif untuk air dengan nilai TDS yang sangat tinggi.
2. Menggunakan Cara Destilasi
Cara
menurunkan TDS air hidroponik dengan cara destilasi juga banyak digunakan
karena dianggap efektif dalam menurunkan nilainya.
Prinsip dari
metode ini adalah menguapkan air yang memiliki TDS tinggi hingga berbentuk gas.
Kemudian, gas tersebut diembunkan dan ditampung dalam wadah berbeda.
Air yang
dihasilkan memiliki kemurnian yang sangat baik. Hanya saja prosesnya cukup lama
dan cocok untuk skala kecil saja.
3. Menggunakan Alat Reverse Osmosis
Cara
menurunkan TDS air hidroponik dengan reverse osmosis sangat praktis dan bisa
digunakan dalam skala besar. Sehingga, banyak petani yang lebih menyukai cara
satu ini.
Reverse
osmosis sendiri adalah metode filtrasi menggunakan membran jenis reverse
osmosis dengan pori-pori 0.0005 mikron.
4. Pengenceran dengan Air Baku
Selain dengan
tiga cara di atas, sebenarnya kamu juga bisa menggunakan metode pengenceran air
yang akan digunakan dengan air baku. Air baku merupakan jenis air yang memiliki
nilai TDS mencapai 0 ppm.
Baca Juga: 5 Nutrisi Hidroponik Terbaik Agar Hasil Panen Maksimal
Hanya saja,
kurang cocok untuk skala besar. Lagi pula, pada kenyataannya air baku tidak
benar-benar memiliki nilai TDS 0 ppm.
Jadi, mulai
sekarang tidak perlu bingung jika sumber air untuk hidroponik kamu memiliki
nilai TDS tinggi. Sebab, kamu bisa menggunakan 4 cara menurunkan TDS air
hidroponik di atas.