-->

Langkah Sederhana Cegah Perubahan Iklim untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati

Sumber: Pexels

Perubahan iklim memang bukan isapan jempol semata. Kamu tentu merasakan bahwa suhu udara semakin panas dan terik akhir-akhir ini. Tanah terasa lebih gersang, dan cuaca semakin sulit diprediksi.

Hal ini dikarenakan perubahan iklim menyebabkan pemanasan global atau global warming yang sangat signifikan. Pemanasan global sendiri adalah meningkatnya suhu bumi secara merata.

Bahkan menurut BBC, bumi sudah mengalami kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celsius pada tahun 2015. Berdasarkan data dari NOAA Climate, pada tahun 2021 peningkatan suhu rata-rata bumi mencapai 0,84 derajat Celcius.

Apa Penyebab Perubahan Iklim?

Sumber: Freepik

Penyebab utama perubahan iklim adalah karena adanya efek rumah kaca yang terjadi di bumi. Efek rumah kaca sendiri adalah kondisi di mana panas matahari terjebak di atmosfer bumi.

Sebab, adanya gas-gas tertentu di atmosfer yang menangkap panas matahari. Gas ini selanjutnya disebut sebagai gas rumah kaca.

Gas rumah kaca terdiri dari karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC).

Menurut PBB 75% penyumbang gas rumah kaca adalah bahan bakar fosil berupa batu bara, minyak, dan gas. Di mana 90%-nya menghasilkan gas karbon dioksida.

Gas rumah kaca ini banyak diproduksi pada kegiatan industri yang menggunakan bahan bakar fosil, kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya.

Perubahan iklim juga disebabkan karena penebangan hutan yang gila-gilaan. Sehingga, penyerapan karbondioksida di bumi tidak maksimal lagi dan memperparah efek rumah kaca.

Tentunya, hal ini mendatangkan berbagai dampak buruk untuk bumi dan makhluk hidup di dalamnya.

Apa Saja Dampak Efek Perubahan Iklim?

Sumber: Freepik

Pemanasan yang disebabkan karena perubahan iklim tentunya menyebabkan ketidakseimbangan di bumi. Ketidakseimbangan ini memberikan efek buruk yang sangat fatal.

Menurut PBB, berikut ini adalah beberapa efek buruk dari perubahan iklim:

1. Badai Semakin Sering Terjadi

Kenaikan suhu bumi menyebabkan proses penguapan jauh lebih cepat. Akibatnya adalah terjadinya peningkatan curah hujan yang ekstrem, banjir, hingga badai besar.

Di beberapa negara bahkan Badai menyebabkan berbagai kerusakan hingga menelan korban jiwa. Misalnya saja yang terjadi di Alaska dan Puerto Rico di bulan September 2022.

2. Kekeringan Panjang

Sejak dulu, kekeringan memang menjadi bencana yang sering terjadi di bumi. Terutama di negara beriklim tropis dan subtropis yang harus siap menghadapi kemarau panjang.

Dengan adanya pemanasan global, kekeringan akan semakin parah di berbagai belahan dunia. Tidak hanya pada negara tropis dan subtropis, tapi juga negara beriklim lainnya.

3. Naiknya Permukaan Laut

Akibat pemanasan global, es di kutub utara dan kutub selatan akan mencair. Sehingga, volume air di lautan semakin bertambah dan menyebabkan naiknya permukaan laut.

Hal ini menyebabkan beberapa wilayah di sekitar pesisir tergenang air laut. Bahkan jika kondisinya semakin parah, sebagian besar daratan akan tenggelam.

4. Krisis Pangan

Efek buruk dari perubahan iklim berikutnya adalah terjadinya krisis pangan di berbagai wilayah di dunia. Kenaikan suhu dan cuaca yang tidak menentu menyebabkan gagal panen.

Bahkan, beberapa tanaman tidak bisa lagi tumbuh. Jika tidak segera diatasi, krisis pangan bisa menyebabkan kelaparan yang sangat parah.

5. Meningkatkan Risiko Gangguan Kesehatan

Perubahan iklim juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan bagi manusia dan hewan. Hal ini disebabkan berbagai faktor, di antaranya adalah menurunnya kualitas udara, bakteri dan virus yang bermutasi, dan masih banyak lainnya.

Efek buruk dari perubahan iklim tidak hanya dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia, tapi juga keanekaragaman hayati.

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati?

Sumber: Pexels

Melansir dari World Wild Life, keanekaragaman hayati atau biodiversity adalah semua jenis kehidupan berbeda yang akan kamu temukan dalam suatu area.

Hal ini mencakup keragaman hewan, tanaman, jamur, hingga mikroorganisme seperti bakteri yang membentuk alam. Setiap spesies dan organisme tersebut bekerja sama hingga membentuk sebuah ekosistem.

Keanekaragaman hayati memiliki peranan penting dalam mendukung segala sesuatu yang kamu butuhkan di alam ini. Misalnya saja makanan, air bersih, obat-obatan, hingga tempat tinggal.

Bisa kamu bayangkan jika keanekaragaman hayati ini rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya? Ya, kehidupan di bumi tidak akan seimbang dan mengancam generasi mendatang.

Perubahan iklim yang ekstrem menjadi salah satu faktor utama rusaknya keanekaragaman hayati. Bahkan, beberapa hewan yang ada saat ini terancam punah jika mereka tidak dapat melakukan adaptasi perubahan iklim.

Misalnya saja beruang kutub, anjing laut, kupu-kupu raja, penguin, kupu-kupu raja, dan masih banyak lainnya. Menurut NSW Government ada beberapa pengaruh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati, yaitu:

  • Kekeringan yang menyebabkan rusaknya rantai makanan. Sehingga, banyak hewan yang akan mati kelaparan. Tidak hanya itu, beberapa jenis tumbuhan juga akan mati karena kekurangan air untuk berfotosintesis.
  • Kebakaran hutan yang sering terjadi karena pemanasan global menjadi penyebab kerusakan keanekaragaman hayati. Ribuan bahkan ratusan ribu tanaman akan mati dan hewan juga akan kehilangan habitat aslinya.
  • Naiknya suhu lautan menyebabkan keanekaragaman hayati di bawah laut terganggu. Hewan dan tumbuhan laut yang tidak dapat beradaptasi akan mati.
  • Proses pengasaman muara dan lautan untuk kebutuhan nelayan atau industri juga menyebabkan kematian berbagai biota laut di sekitarnya.

Langkah Sederhana Mencegah Perubahan Iklim

Sumber: Freepik

Agar keanekaragaman hayati di bumi kita tetap terjaga dan terhindar dari kepunahan, kamu harus ikut serta dalam pencegahan perubahan iklim. Caranya sangat mudah, kok.

Kamu bisa memulai dengan langkah sederhana dalam kegiatan sehari-hari, di antaranya adalah:

1. Menggunakan Transportasi Umum

Mungkin masih banyak di antara kamu yang enggan menggunakan transportasi umum. Padahal, ini menjadi salah satu cara menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi karbon di lingkungan.

Kok bisa sih? Bisa, dong. Soalnya, kendaraan umum bisa mengangkut banyak penumpang dalam sekali jalan. Berbeda dengan kendaraan pribadi yang mungkin hanya bisa mengangkut satu atau dua orang saja.

Semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi, artinya semakin banyak emisi karbon yang dihasilkan kendaraan tersebut. Seperti yang kita tahu bahwa emisi karbon menjadi salah satu penyebab perubahan iklim.

2. Membawa Kantong Belanja Sendiri

Langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati adalah dengan membawa kantong belanja sendiri. Tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

Kantong plastik menjadi salah satu sampah yang sudah mencemari bumi. Melansir dari Petungsewu Wildlife Education Center, plastik memerlukan waktu penguraian 50 hingga 100 tahun.

Karena proses penguraiannya yang lama, maka tidak heran jika sampah kantong plastik saat ini banyak mencemari alam. Mulai dari daratan, hingga lautan.

Banyak biota laut yang terjebak hingga mengonsumsi limbah plastik. Oleh sebab itu, sebagai langkah untuk mencegah perubahan iklim dan menjaga keanekaragaman hayati, kita semua harus mengurangi penggunaan kantong plastik.

3. Belanja Sayur dan Buah Lokal

Mungkin kamu heran, kenapa belanja sayur lokal bisa mencegah perubahan iklim. Alasannya sederhana saja, sebab proses pengiriman sayur dan buah lokal ke pasar setempat lebih singkat.

Sehingga, bahan bakar yang diperlukan dan emisi karbon yang dikeluarkan selama proses pengiriman lebih sedikit. Bandingkan dengan sayur dan buah impor yang memerlukan banyak sekali bahan bakar saat proses pengirimannya.

Bayangkan berapa banyak emisi karbon yang dikeluarkan? Tentu sangat banyak, ya. Oleh sebab itu, penting sekali edukasi mengenai hal ini kepada masyarakat.

Bukan hanya tentang gengsi, tapi juga untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di bumi ini.

4. Menghemat Penggunaan Listrik

Langkah sederhana berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk mencegah perubahan iklim adalah dengan menghemat listrik. Hingga saat ini, khususnya di Indonesia, pembangkit listrik masih menggunakan batu bara.

Pembakaran batu bara menghasilkan emisi karbon yang cukup tinggi. Semakin tinggi penggunaan listrik, maka emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listrik semakin besar.

Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mengurangi emisi karbon tersebut dimulai dari diri kita. Caranya adalah dengan menghemat penggunaan listrik.

Matikan peralatan elektronik jika memang sudah tidak dibutuhkan. Jangan sampai energi listrik terbuang dengan mubazir. Jika memungkinkan, kamu juga bisa memanfaatkan penggunaan panel surya.

5. Membawa Tumbler Minum Sendiri

Membawa tumbler minum sendiri bisa mengurangi limbah botol plastik. Sebab, botol plastik menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan yang mengancam keanekaragaman hayati.

Sama seperti material plastik lainnya, botol plastik memerlukan waktu hingga ratusan tahun agar terurai. Oleh sebab itu, kita semua harus mengurangi penggunaan botol plastik ini.

6. Melindungi Diri dengan Asuransi

Agar dalam praktik mencegah perubahan iklim ini lebih optimal dan bebas rasa khawatir, kamu bisa melindungi diri dengan asuransi umum. Jenis asuransi ini akan memberikan jaminan ganti rugi atas kerusakan harta benda.

Dengan begitu, kamu bisa terus melakukan langkah pencegahan iklim dan pelestarian lingkungan tanpa perlu khawatir mengalami kerugian. Salah satu penyedia asuransi umum terpercaya adalah MSIG Indonesia.

Sistem asuransinya sangat mudah, sederhana, dan efisien. Tidak hanya itu, MSIG Indonesia juga berperan aktif dalam pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Perusahaan asuransi ini bermitra dengan Conservation International Asia-Pasific. Bukti nyata yang diberikan adalah menanam 300.000 pohon, memberikan edukasi metode penanaman pada masyarakat, edukasi keanekaragaman hayati, pendistribusian benih, dan banyak masih banyak lagi.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai bukti nyata MSIG Indonesia dalam pelestarian keanekaragaman hayati, kamu bisa mengunjungi https://www.msig.co.id/id/biodiversity.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, bergabung dengan MSIG Indonesia sekarang juga dan wujudkan pencegahan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan tanpa rasa khawatir.

Show Comments

Bottom Ads