Bagi ibu-ibu yang sering berbelanja di pasar, tips memilih
daging sapi segar sangat penting untuk diketahui. Daging sapi merupakan sumber
protein yang paling disukai di Indonesia, setelah daging ayam.
Kamu bisa dengan mudah menemukannya di pasar atau swalayan. Namun, beberapa penjual terkadang menyediakan
daging sapi yang kurang segar dan berkualitas buruk, bahkan ada yang hampir busuk.
Selain berpengaruh terhadap kandungan gizinya, daging sapi yang
kurang segar dapat menjadi pemicu berbagai penyakit. Terutama penyakit yang
disebabkan oleh mikroorganisme.
Oleh sebab itu, kami akan memberikan 5 tips memilih daging
sapi segar dan sehat agar kamu tidak salah pilih.
1.Tempat Penjual Bersih
Tips pertama yang harus kamu perhatikan sebelum membeli
daging sapi adalah memperhatikan tempat daging tersebut dijual. Pastikan
tempatnya bersih, tidak ada hewan, apa lagi serangga.
Daging merupakan bahan makanan yang rentan terkontaminasi dan
menyebabkan kontaminasi. Jika daging tersebut diletakkan di tempat yang kotor, risiko
kontaminasinya lebih tinggi.
Sehingga daging dapat menyebabkan berbagai penyakit untuk
tubuh kamu. Terutama jika kamu mengolahnya kurang baik.
2.Warna Daging Kemerahan dan Segar
Salah satu parameter kesegaran daging adalah warnanya segar kemerahan
dan terlihat segar. Oleh sebab itu, kamu harus benar-benar teliti saat memilih
daging. Jangan sampai memilih daging berwarna pucat atau kotor.
Sebab, daging tersebut sudah lama sejak waktu pemotongannya
dan tidak segar lagi. Pastinya, rasa dan kualitas gizinya sudah menurun. Bahayanya
lagi, daging tersebut sudah mengandung parasit berbahaya.
3.Tekstur Daging Sapi Kenyal
Tips memilih daging sapi segar berikutnya adalah dengan
memperhatikan tekstur daging tersebut. Daging yang memiliki kualitas tinggi memiliki
tekstur kenyal. Saat kamu menekan daging tersebut, maka daging akan kembali ke
posisi semula.
Daging berkualitas rendah yang sudah mulai mengalami proses
pembusukan memiliki tekstur lembek. Saat ditekan, posisinya tidak kembali ke
semula. Bahkan, daging tersebut sedikit berlendir.
4.Aroma Segar Khas Daging Sapi
Aroma daging sapi juga menjadi salah satu parameter kesegaran.
Daging yang masih segar memiliki aroma khas daging dan tidak begitu menyengat.
Berbeda halnya dengan daging yang sudah mengalami proses pembusukan.
Aroma daging akan berbau menyengat dan sangat amis. Bahkan
lebih parahnya lagi, daging sapi berbau busuk. Jika sudah mengeluarkan bau
seperti itu, daging tidak layak lagi dikonsumsi karena mengandung banyak
parasit.
5.Jangan Memilih Daging Sapi Berair
Daging sapi yang segar tidak berair, apa lagi mengeluarkan
banyak air. Cairan encer yang keluar dari daging sapi biasanya berwarna merah
seperti darah. Sebagai informasi, cairan tersebut sebenarnya bukan darah.
Melainkan sari yang dikeluarkan oleh daging. Semakin banyak cairan yang keluar dari daging,
maka tingkat kesegarannya rendah. Oleh sebab itu, pilih daging sapi yang tidak
mengeluarkan banyak cairan saat kamu membelinya.
Daging sapi yang segar memiliki permukaan daging yang
cenderung relatif kering. Hal ini berfungsi untuk menahan pertumbuhan
mikroorganisme. Sehingga, kamu bisa menyimpannya lebih lama.
Selain kelima tips di atas, kamu juga bisa menanyakan
sertifikat halal kepada penjual. Sayangnya, di pasar tradisional hal ini sulit
dilakukan. Kebanyakan penjual tidak memiliki dokumen berupa sertifikat halal
dari pemasok.
Di tempat tertentu, bahkan kamu juga bisa menanyakan tanggal
kadaluarsa daging. Biasanya tempat dengan standar kualitas tinggi akan memberikan
label kadaluarsa untuk setiap stok dagingnya.
Setelah mengetahui tips memilih daging sapi segar di atas, kini
kamu bisa menentukan kualitas daging dengan mudah. Jangan salah pilih lagi, ya!
Baca Juga:
Resep Membuat Dimsum Menggunakan Daging Sapi yang Gurih dan Enak
10 Snack Diet Rendah Kalori yang Lezat