Dalam ilmu
parenting, terdapat hal yang tidak boleh dilakukan kepada anak. Sebab, hal ini
sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kepribadiannya.
Dalam
mendidik anak memang terdapat anjuran dan pantangan. Tentunya, kamu tidak boleh
hanya berpaku kepada anjuran-anjurannya saja tanpa memperhatikan pantangannya.
Pantangan
dalam parenting artinya adalah segala sesuatu yang tidak boleh kamu lakukan
kepada anak. Oleh sebab itu, sebagai orangtua kamu harus berusaha memiliki
kontrol diri yang kuat.
Apa saja sih
yang tidak boleh lakukan kepada anakmu? Yuk, simak Berikut ini!
- 1. Mengatakan ‘Tidak’ atau ‘Jangan’ Saat Memperingatkan
- 2. Hanya Mengatakan “Good job!”
- 3. Langsung Menganggap Anak Berbohong
- 4. Langsung Menyalahkan Anak
- 5. Memberikan Ancaman Kepada Anak
1.
Mengatakan ‘Tidak’ atau ‘Jangan’
Saat Memperingatkan
Mungkin masih
banyak di antara kamu yang masih sering menggunakan kata ‘tidak’ atau ‘jangan’
saat melarang atau memberi peringatan kepada anak.
Padahal, ternyata
kata tersebut justru akan membuat anak semakin penasaran dan justru ingin
melakukannya. Hal ini dikarenakan kata ‘tidak’ dan ‘jangan’ memiliki konotasi
negatif yang akan membuat anak semakin ingin mencobanya.
Mulai
sekarang, kamu harus mulai mencoba mengurangi kata tidak dan jangan saat hendak
memberi peringatan. Ganti kata-kata tersebut dengan kalimat mengajak dan memiliki
makna positif.
Contohnya
adalah ‘Jangan mainin pisau!’ kamu bisa menggantinya dengan ‘Pisaunya disimpan
dulu, yuk! Kita main yang lain.’ Dengan kalimat tersebut, anak akan cenderung
suka rela dalam melakukannya.
2.
Hanya Mengatakan “Good job!”
Sekilas
memang tidak ada masalah dengan kalimat “Good job!”, bahkan terkesan memberikan
dampak positif. Tapi, jika kamu hanya mengatakan Good job! Tanpa mengikut
sertakan si anak, maka hal tersebut kurang tepat.
Kamu bisa menambahkan
namanya atau sapaan saat mengatakan kalimat tersebut. Misalnya adalah “Kakak,
good job!”, “Yeay, kakak berhasil”, “Hebat ya, adek berhasil mengerjakan ini.”
dan kalimat pujian lainnya yang mengikut sertakan anak.
3.
Langsung Menganggap Anak Berbohong
Hal yang
tidak boleh dilakukan kepada anak selanjutnya adalah langsung menganggap anak
berbohong. Saat anak kamu melaku kesalahan atau dalam suatu masalah, berikan
dia kesempatan untuk menjelaskan menurut versinya.
Dengarkan
dengan seksama dan penuh perhatian. Simpulkan ada unsur kebohongan atau tidak. Jangan
sampai kamu menutup telinga dan langsung menganggapnya berbohong.
Jika memang
yang dia katakan bohong, maka kamu bisa menasihatinya secara baik-baik tanpa
langsung mengabaikan penjelasannya. Sebab, sikap yang tidak percaya atau
meragukan kata-kata si anak akan membuatnya takut dan cemas.
Baca Juga : 5 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak
Jika terus
berlangsung seperti itu, anak tidak akan merasa nyaman saat ingin jujur kepada
kamu. Bahkan, lebih buruknya mereka akan mencari cara agar terus berbohong
sebaik mungkin agar tidak ketahuan dan diragukan.
4.
Langsung Menyalahkan Anak
Tradisi
menyalahkan anak juga masih kerap dilakukan oleh kebanyakan orangtua. Padahal, tindakan
tersebut memiliki dampak negatif bagi anak. Mereka jadi tumbuh tidak percaya
diri dan takut mencoba segala hal.
Biasanya
orangtua sering menyalahkan anak saat mereka mencoba cara yang berbeda saat
melakukan sesuatu. Misal saat memasak atau menghias kue, mereka tidak melakukannya
seperti yang kamu ajarkan.
Padahal,
mereka memang sedang berkreasi dan mengembangkan imajinasinya. Atau saat anak
memang salah saat melakukan sesuatu karena belum paham caranya.
Maka, sebaiknya
kamu memberi contoh bagaimana melakukannya dengan benar dan jangan langsung
menyalahkannya.
Baca Juga :Yuk, Kenali Jenis dan Cara Menangani Tantrum pada Anak
5.
Memberikan Ancaman Kepada Anak
Oragtua juga
kerap kali memberikan ancaman dengan tujuan menakutinya agar tidak melakukan
tindakan tertentu. Bahkan, ancaman yang diberikan sering kali bersifat negatif dan tidak relevan.
Pada saat
kamu memberi ancaman tapi ternyata ancaman tersebut tidak dilaksanakan, maka anak
akan menganggapnya ancaman palsu. Sehingga, mereka tidak akan takut jika
melanggarnya.
Tapi, jika ancaman
yang bersifat negatif tersebut dilaksanakan, maka akan memberikan rasa trauma
pada anak. Sehingga, mereka tidak menyukai kamu atau bahkan merasa tidak nyaman
kepadamu.
Oleh sebab
itu, ganti ancaman menakutkan menjadi hukuman yang mendidik dan tidak akan
meninggalkan dampak negatif, baik secara fisik maupun psikis.
Selain lima
hal di atas, masih juga yang tidak boleh dilakukan. Misalnya menyuruh anak tidak
mendebat pendapat kamu, meragukan kemampuannya, mengatakan bahwa mereka adalah
sumber amarah.
Terus
perbaiki diri dan latih kontrol emosi kamu. Agar ke depannya kamu tidak melakukan hal yang tidak boleh
dilakukan kepada anak.