-->

5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Kepada Anak

Dalam ilmu parenting, terdapat hal yang tidak boleh dilakukan kepada anak. Sebab, hal ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kepribadiannya.

Dalam mendidik anak memang terdapat anjuran dan pantangan. Tentunya, kamu tidak boleh hanya berpaku kepada anjuran-anjurannya saja tanpa memperhatikan pantangannya.

Pantangan dalam parenting artinya adalah segala sesuatu yang tidak boleh kamu lakukan kepada anak. Oleh sebab itu, sebagai orangtua kamu harus berusaha memiliki kontrol diri yang kuat.

Apa saja sih yang tidak boleh lakukan kepada anakmu? Yuk, simak Berikut ini!

1.    Mengatakan ‘Tidak’ atau ‘Jangan’ Saat Memperingatkan

Mungkin masih banyak di antara kamu yang masih sering menggunakan kata ‘tidak’ atau ‘jangan’ saat melarang atau memberi peringatan kepada anak.

Padahal, ternyata kata tersebut justru akan membuat anak semakin penasaran dan justru ingin melakukannya. Hal ini dikarenakan kata ‘tidak’ dan ‘jangan’ memiliki konotasi negatif yang akan membuat anak semakin ingin mencobanya.

Mulai sekarang, kamu harus mulai mencoba mengurangi kata tidak dan jangan saat hendak memberi peringatan. Ganti kata-kata tersebut dengan kalimat mengajak dan memiliki makna positif.

Contohnya adalah ‘Jangan mainin pisau!’ kamu bisa menggantinya dengan ‘Pisaunya disimpan dulu, yuk! Kita main yang lain.’ Dengan kalimat tersebut, anak akan cenderung suka rela dalam melakukannya.

2.    Hanya Mengatakan “Good job!”

Sekilas memang tidak ada masalah dengan kalimat “Good job!”, bahkan terkesan memberikan dampak positif. Tapi, jika kamu hanya mengatakan Good job! Tanpa mengikut sertakan si anak, maka hal tersebut kurang tepat.

Kamu bisa menambahkan namanya atau sapaan saat mengatakan kalimat tersebut. Misalnya adalah “Kakak, good job!”, “Yeay, kakak berhasil”, “Hebat ya, adek berhasil mengerjakan ini.” dan kalimat pujian lainnya yang mengikut sertakan anak.

3.    Langsung Menganggap Anak Berbohong

Hal yang tidak boleh dilakukan kepada anak selanjutnya adalah langsung menganggap anak berbohong. Saat anak kamu melaku kesalahan atau dalam suatu masalah, berikan dia kesempatan untuk menjelaskan menurut versinya.

Dengarkan dengan seksama dan penuh perhatian. Simpulkan ada unsur kebohongan atau tidak. Jangan sampai kamu menutup telinga dan langsung menganggapnya berbohong.

Jika memang yang dia katakan bohong, maka kamu bisa menasihatinya secara baik-baik tanpa langsung mengabaikan penjelasannya. Sebab, sikap yang tidak percaya atau meragukan kata-kata si anak akan membuatnya takut dan cemas.

Baca Juga : 5 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak

Jika terus berlangsung seperti itu, anak tidak akan merasa nyaman saat ingin jujur kepada kamu. Bahkan, lebih buruknya mereka akan mencari cara agar terus berbohong sebaik mungkin agar tidak ketahuan dan diragukan.

4.    Langsung Menyalahkan Anak

Tradisi menyalahkan anak juga masih kerap dilakukan oleh kebanyakan orangtua. Padahal, tindakan tersebut memiliki dampak negatif bagi anak. Mereka jadi tumbuh tidak percaya diri dan takut mencoba segala hal.

Biasanya orangtua sering menyalahkan anak saat mereka mencoba cara yang berbeda saat melakukan sesuatu. Misal saat memasak atau menghias kue, mereka tidak melakukannya seperti yang kamu ajarkan.

Padahal, mereka memang sedang berkreasi dan mengembangkan imajinasinya. Atau saat anak memang salah saat melakukan sesuatu karena belum paham caranya.

Maka, sebaiknya kamu memberi contoh bagaimana melakukannya dengan benar dan jangan langsung menyalahkannya.

Baca Juga :Yuk, Kenali Jenis dan Cara Menangani Tantrum pada Anak

5.    Memberikan Ancaman Kepada Anak

Oragtua juga kerap kali memberikan ancaman dengan tujuan menakutinya agar tidak melakukan tindakan tertentu. Bahkan, ancaman yang diberikan sering kali  bersifat negatif dan tidak relevan.

Pada saat kamu memberi ancaman tapi ternyata ancaman tersebut tidak dilaksanakan, maka anak akan menganggapnya ancaman palsu. Sehingga, mereka tidak akan takut jika melanggarnya.

Tapi, jika ancaman yang bersifat negatif tersebut dilaksanakan, maka akan memberikan rasa trauma pada anak. Sehingga, mereka tidak menyukai kamu atau bahkan merasa tidak nyaman kepadamu.

Oleh sebab itu, ganti ancaman menakutkan menjadi hukuman yang mendidik dan tidak akan meninggalkan dampak negatif, baik secara fisik maupun psikis.

Selain lima hal di atas, masih juga yang tidak boleh dilakukan. Misalnya menyuruh anak tidak mendebat pendapat kamu, meragukan kemampuannya, mengatakan bahwa mereka adalah sumber amarah.

Terus perbaiki diri dan latih kontrol emosi kamu. Agar ke depannya  kamu tidak melakukan hal yang tidak boleh dilakukan kepada anak.

Show Comments

Bottom Ads