Peran kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia memang sangat besar. Bahkan, saat ini penerapan kurikulum internasional semakin populer di kalangan masyarakat.
Banyak
sekolah swasta yang lebih memilih menerapkan kurikulum internasional
dibandingkan kurikulum nasional. Menariknya, bahkan tidak sedikit orangtua yang
rela mengeluarkan budget besar untuk menyekolahkan anak mereka di
sekolah internasional.
Hal ini
tentunya bukan tanpa sebab. Mereka beranggapan bahwa sekolah dengan kurikulum
lebih mampu untuk mengasah potensi anak.
Tapi, apakah
kenyataannya benar seperti itu? Untuk mengetahui faktanya, simak penjelasan
yang sudah InfoQu rangkum berikut ini, yuk.
Apa Itu Kurikulum Internasional?
Sebelum
membahas lebih lanjut mengenai peran kurikulum internasional untuk mengasah
potensi anak, tentu kamu harus mengetahui apa ,sih, kurikulum
internasional.
Sederhananya,
kurikulum internasional adalah pedoman sistem pendidikan sekolah internasional
di mana siswa bisa leluasa memiliki mata pelajaran sesuai minatnya sendiri yang
akan disampaikan dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia
sendiri, ada lima kurikulum yang paling banyak digunakan di sekolah
internasional. Di antaranya adalah:
1. Montessori
Kurikulum
Montessori menekankan pada pengembangan karakter dan pengarahan diri. Dalam
kurikulum ini, siswa tidak harus fokus dalam memperoleh nilai terbaik.
Melain,
mereka akan fokus dalam perilaku dan adaptasi terhadap lingkungan belajar.
Penerapan kurikulum Montessori hanya di prasekolah dan sekolah dasar.
2. Cambridge
Kamu pasti
tidak asing lagi dengan kurikulum satu ini, sebab hampir sebagian besar sekolah
internasional menerapkannya. Salah satunya yang paling populer adalah Sampoerna
University.
Kurikulum
Cambridge sendiri dirancang dan dikembangkan oleh University of Cambridge. Di
mana siswa akan dilatih untuk berpikir kritis dan analitis.
Penerapan
kurikulum internasional Cambridge berfokus pada empat isu. Pertama adalah
perspektif internasional, belajar bahasa inggris, metode pendidikan modern, dan
meningkatkan peluang studi di universitas terbaik.
3. International Baccalaureate (IB)
Kurikulum
International Baccalaureate atau IB berasal dari Jenewa, Swiss. Dalam sistem
pendidikan internasional ini, siswa akan belajar untuk berpikir kreatif,
mengasah kecerdasan emosional, serta meningkatkan keterampilan intelektual dan
sosial.
Tidak hanya
itu, siswa juga akan belajar menganai solidaritas dan empati. Di mana mereka
berlatih untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan.
4. International Primary Curriculum (IPC)
Selain
kurikulum Cambridge, sekolah dengan sistem pendidikan internasional di
Indonesia juga kebanyakan menerapkan IPC. Di sini siswa akan fokus pada
pengembangan karkter dan kepribadian.
5. Singapore Primary School Curriculum
Dalam
Singapore School Curiculum (IPC), siswa akan lebih fleksibel dalam melakukan
pembelajaran sesuai dengan minat dan potensinya. Sehingga, mereka akan memiliki
kompetensi bekerja yang optimal.
Peran Kurikulum Internasional untuk Mengasah Potensi Anak
Melansir dari
Journal of Elementary Education, potensi adalah kemampuan seseorang dan
mempunyai kemungkinan dapat dikembangkan dan menjadi aktual.
Seperti yang
kita ketahui bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda. Sehingga, untuk
mengasahnya perlu cara yang berbeda pula. Di mana mereka memerlukan ruang untuk
mengeksplorasi dan mengembangkannya dengan optimal.
Tapi
sayangnya, hingga saat ini sistem pendidikan nasional masih belum bisa
memberikan ruang tersebut. Sebab, siswa dituntut untuk mengikuti semua
pelajaran dalam kurikulum yang sudah disusun oleh pemerintah.
Bahkan, tidak
jarang materi dalam kurikulum tersebut begitu banyak. Ditambah dengan sistem
pembelajaran yang monoton dan tidak mendalam. Serta, penekanan pada nilai
akademik.
Sehingga
siswa tidak memiliki banyak waktu untuk mengasah potensinya, atau hanya sekedar
mencari tahu apa sebenarnya potensi dirinya sendiri. Padahal, bisa jadi banyak
siswa yang memiliki potensi di luar bidang akademik.
Hal ini
berbeda dengan sistem pembelajaran kurikulum internasional yang lebih mendukung
anak untuk mengasah potensinya. Hal ini dibuktikan dengan:
1. Berorientasi Proses
Berbeda dari
kurikulum nasional yang lebih berorientasi pada hasil akhir, seperti misalnya
nilai ujian dan peringkat, kurikulum internasional justru tidak begitu. Sebab
dalam kurikulum internasional, proses jauh lebih penting.
Dengan peran
kurikulum internasional ini, siswa bisa lebih leluasa dalam mengeksplor apa
yang mereka pelajari. Sehingga, pemahamannya terhadap materi jauh lebih dalam.
2. Anak Diajak Berpikir Kreatif
Semua
kurikulum internasional mengajak siswanya untuk selalu berpikir kreatif. Hal
ini dibuktikan dari berbagai sesi diskusi, tugas yang menstimulasi kreativitas,
dan berbagai studi kasus yang diberikan kepada siswanya.
3. Anak Bisa Memilih Materi Sesuai Minatnya
Hal menarik
lainnya dari kurikulum internasional adalah siswa bisa memilih materi sesuai
minatnya, lho. Meski demikian, siswa juga tetap akan mendapatkan materi-materi
dasar seperti matematika, sains, dan bahasa inggris.
4. Memberikan Dukungan Penuh Terhadap Potensi dan Bakat Anak
Salah satu
alasan banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya ke sekolah internasional
adalah karena potensi dan bakat anak bisa terasah secara optimal. Sebab,
sekolah internasional memiliki fasilitas pengembangan diri yang lengkap.
Seperti
misalnya fasilitas olahraga, musik, laboratorium sains, dan masih banyak
lainnya yang bisa mengembangkan potensi dan bakat siswanya.
Bahkan,
hampir semua jenjang pendidikan internasional memberikan fasilitas yang lengkap
dan sesuai kebutuhan siswa.