-->

Cara Mengajarkan Sex Education Pada Anak Sesuai Tahapan Usia

Mengajarkan sex education pada anak sering kali dianggap tabu dan tidak sopan oleh sebagian orang. Padahal, pendidikan mengenai seks harus diajarkan sedini mungkin untuk menghindari risiko bahayanya.

Oleh sebab itu, pada artikel ini kami akan mengulas pentingnya pendidikan seks dan bagaimana cara mengajarkannya pada anak. Simak penjelasannya berikut ini.

Pentingnya Sex Education Pada Anak

Banyak orang yang menyalahartikan mengenai pendidikan sex. Mereka menganggap pendidikan ini hanya seputar bagaimana melakukan kegiatan seksual saja, padahal tidak demikian.

Pendidikan seks memiliki cangkupan yang lebih luas lagi, yaitu mengenai pengenalan organ reproduksi, kesehatan organ reproduksi, risiko dari kegiatan seksual, dan lain sebagainya.

Seperti yang diketahui, saat ini sangat banyak kasus pelecehan seksual pada anak. Seringnya mereka tidak paham mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Mereka belum mengerti perbuatan tersebut benar atau salah.

Dengan pendidikan seks, mereka akan paham batasan orang lain bisa melihat atau menyentuh anggota tubuhnya. Mereka juga akan lebih terbuka untuk melaporkan kejadian tidak senonoh kepada orangtuanya.

Pendidikan seks yang tepat juga akan menghindarkan anak dari berbagai risiko bahaya aktivitas seksual. Dengan kemajuan teknologi saat ini banyak sekali informasi yang masuk kepada anak, termasuk yang berbau seksual.

Tanpa dibekali dengan pengetahuan, mereka akan penasaran dan justru melakukan seks bebas. Seperti yang diketahui, banyak sekali bahaya yang bisa terjadi saat melakukan sex bebas.

Misalnya saja penularan penyakit, hamil di luar nikah, aborsi, hingga kerusakan organ reproduksi. Hal ini yang menjadi alasan pentingnya sex education sejak usia dini.

Baca Juga : 

5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Kepada Anak

Yuk, Kenali Jenis dan Cara Menangani Tantrm Pada Anak

Cara Mengajarkan Sex Education Pada Anak

Terdapat tahapan-tahapan khusus mengenai bagaimana cara mengajarkan pendidikan seks pada anak. Tahapan tersebut berdasarkan usia anak sebagai berikut:

1.    Anak Usia 0 – 2 Tahun

Pada usia ini, cara memberikan sex education yang tepat adalah:

  • Mengenalkan nama setiap organ kelamin dengan nama sebenarnya. Jangan gunakan kata lain atau istilah lain untuk menyebutkan organ kelaminnya. Misalnya penis menjadi “burung” atau “titit”. Sebutkan saja vagina, penis, anus, dan anggota tubuh lainnya.
  • Mengenalkan perbedaan antara kelamin laki-laki dan perempuan. Cara paling sederhananya adalah dengan mengatakan bahwa ibu merupakan perempuan dan ayah merupakan laki-laki. Dengan demikian, anak bisa mengamatinya sendiri.

2.    Anak Usia 2 – 5 Tahun

Cara mengajarkan pendidikan seks pada usia ini adalah:

  • Mengajarkan privasi terhadap organ intimnya. Jelaskan bahwa organ intim tidak boleh dilihat atau disentuh oleh orang asing. Misalnya adalah dada, perut, penis, vagina, dan bokong. Hal ini untuk menghindari pelecehan seksual.
  • Ajarkan juga jika ada orang asing yang menyentuh bagian-bagian tersebut, maka segera melawan dan melaporkan kepada orangtua. Peran kamu sangat penting dan harus terbuka terhadap anak.
  • Mengajarkan secara sederhana mengenai fungsi organ intim.

3.    Anak Usia 5 – 8 Tahun

  • Mengenalkan fungsi organ reproduksi. Misalnya adalah laki-laki memiliki sperma dan perempuan memiliki sel telur. Jika keduanya bertemu akan menjadi bayi yang di perut perempuan, kemudian dilahirkan melalui vagina.
  • Mulai menjelaskan secara sederhana mengenai hubungan seksual agar istilah ini tidak dianggap tabu. Jelaskan pula jika hubungan tersebut hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa dalam pernikahan.
  • Kenalkan mengenai peran gender, misalnya adalah bagaimana menjadi laki-laki dan bagaimana menjadi perempuan.
  • Mengajarkan anak untuk menghargai dan mencintai diri sendiri. Hal ini terkait dengan citra tubuh masing-masing.

4.    Anak Usia 9 – 12 Tahun

Pada usia ini anak sudah mulai memasuki masa puber. Oleh sebab itu, sex education pada anak usia ini yang tepat adalah:

  • Kamu harus menjelaskan mengenai pubertas dan ciri-ciri yang dialami oleh anak. Misalnya pada perempuan payu dara akan membesar dan mengalami haid. Sedangkan pada laki-laki, mereka akan tumbuh jakun dan mengalami mimpi basah.
  • Memberikan media pendidikan seks berupa buku atau video edukasi agar mereka lebih leluasa menggalinya.

5.    Anak Usia 13 – 18 Tahun

Berikut ini adalah pendidikan seks yang sesuai untuk usia ini:

  • Pada usia remaja ini, kamu harus lebih terbuka dan membuat anak nyaman. Sehingga, mereka tidak akan ragu menceritakan banyak hal dengan kamu. Termasuk berbicara mengenai topik seks.
  • Mengenali anak lebih jauh sehingga kamu bisa menjadi sahabatnya. Jangan biarkan anak menjadi pribadi tertutup, sebab kamu jadi tidak bisa mengawasinya dan membimbingnya secara maksimal.

Sex education pada anak seharusnya tidak lagi menjadi hal tabu, sebab banyak sekali peran dan manfaat di dalamnya. Terutama, untuk menghindari tindak pelecehan pada anak usia dini.

Show Comments

Bottom Ads