Hingga saat
ini masih banyak orangtua yang keliru dengan cara melatih disiplin pada anak. Mereka
menganggap kekerasan dan tindakan kasar menjadi cara terbaik agar anak menjadi
disiplin.
Padahal,
faktanya tidak begitu. Sebab kekerasan dapat menyakiti anak secara fisik dan
psikis. Contoh dampak buruk kekerasan pada anak bagi fisik adalah memar, cedera, luka,
hingga gegar otak.
Selain itu,
menurut Alit Kurniasari dalam Jurnal Sosio Informa menjelaskan bahwa kekerasan terhadap
anak dapat menyebabkan dampak negatif pada kepribadiannya.
Anak yang
mengalami kekerasan cenderung akan memiliki sikap permisif, depresif, agresif, dan
destruktif. Oleh sebab itu sebagai orang tua, kamu harus menghindari tindak
kekerasan pada anak.
Lalu,
bagaimana cara meningkatkan kedisiplinan anak yang benar? Yuk simak
selengkapnya berikut ini.
Cara Melatih Sikap Disiplin pada Anak
Disiplin
merupakan rasa ketaatan dan kepatuhan terhadap nilai atau aturan yang berlaku
dan menjadi tanggung jawabnya. Mulai sekarang hilangkan mindset bahwa disiplin
sama dengan kekerasan atau tindakan kasar.
Sebab, masih
banyak cara menyenangkan untuk menumbuhkan rasa disiplin pada anak sejak usia
dini seperti berikut ini:
1. Memberi Tugas Rutin Sederhana
Cara pertama agar
anak menjadi disiplin adalah dengan memberinya tugas rutin sederhana. Misalnya
merapikan tempat tidurnya setiap pagi, membereskan mainan setiap selesai
bermain, atau membantu memasak saat weekend.
Tugas-tugas
rutin sederhana tersebut dapat mengajarkan anak sebuah tanggung jawab.
Sehingga, hal tersebut akan dapat memunculkan sifat disiplin pada diri anak.
Untuk
menentukan tugas ini, kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi dan usia anak. Jika
ia sudah berhasil bertanggung jawab terhadap satu tugas, maka kamu bisa
menambah tugas lain.
2. Menyusun Jadwal Harian
Cara melatih
disiplin anak usia dini juga bisa dilakukan dengan cara menyusun jadwal
hariannya. Sehingga, mau tidak mau ia harus mengikuti jadwalnya tersebut.
Dengan menyusun
jadwal harian, kamu juga bisa sekaligus mengajarkan cara membagi waktu atau
time management.
Yan perlu kamu
pahami adalah pastikan jadwal harian sesuai dengan usia dan banyaknya kegiatan
si kecil. Selain itu, kamu juga harus menyediakan waktu luang untuk si kecil.
Agar
penyusunan jadwal ini lebih menyenangkan, kamu bisa mengajaknya untuk ikut
serta dalam menyusun jadwal.
3. Memberikan Konsekuensi yang Sesuai
Jika anak
melakukan kesalahan misalnya melanggar peraturan atau tidak melaksanakan tugas
yang sudah disepakati, maka kamu harus tetap memberinya konsekuensi.
Hanya saja, pilih
konsekuensi yang sesuai dan tidak menyakiti si kecil. Misalnya saja dengan menyita
mainannya sementara. Atau, tidak memperbolehkan si kecil main game kesukaannya
terlebih dahulu.
4. Menumbuhkan Rasa Empati Saat Melakukan Kesalahan
Cara melatih
disiplin berikutnya tanpa kekerasan adalah dengan menumbuhkan rasa empati.
Misalnya saat ia memukul temannya hingga menangis, maka jangan langsung marahi si
kecil.
Baca Juga: Dampak Buruk Bertengkar di Depan Anak, Yuk Mulai Hindari!
Tanya
terlebih dahulu alasannya memukul, kemudian kamu menasihatinya. Katakan bahwa
pasti temannya kesakitan ketika dipukul, atau sedih, dan sebagainya.
Gunakan
kalimat yang dapat diterima oleh si kecil. Sehingga, ia bisa memahaminya dan tidak
akan melakukan tindakan tersebut lagi.
5. Memberikan Teladan Baik
Cara paling
mudah untuk melatih disiplin pada anak tentunya dengan memberikan teladan yang baik.
Sebab, seorang anak akan mencontoh perilaku orangtuanya.
Jika kamu
memberikan contoh yang baik, maka anak juga akan tumbuh menjadi pribadi baik.
Oleh sebab itu, jangan hanya menuntut anak menjadi baik, tapi kamu juga harus
memberikan teladan yang baik.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak 3 Magic Words: Maaf, Tolong, Terima Kasih
Mulai saat
ini, stop kekerasan pada anak dengan dalih melatih disiplin. Sebab, cara
melatih disiplin pada anak bisa dilakukan dengan cara menyenangkan dan positif.