Pasti kamu sudah tidak asing dengan cabai rawit. Bahan dapur ini
sering digunakan sebagai pelengkap masakan agar menghasilkan cita rasa pedas.
Namun, apakah kamu tahu kenapa cabai rawit terasa pedas? Yuk,
simak penjelasannya di bawah ini.
Klasifikasi Ilmiah Cabai Rawit
- Kingdom (Kerajaan) : Plantae
- Tanpa Takson : Angiospermae (tanaman berbunga dengan pembuhan ganda), eudikotil, asteridae.
- Ordo : Solanales
- Famili : Solanaceae
- Genus : Capsicum
- Species : C. Frutescens
- Nama Binomial : Capsicum frustescens
- Nama Lain : cabai rawit, luedeu pentek (Gayo), lombok japlak (Jawa), cengek (Sunda), rica gufu (Terate dan Tidore).
Ciri Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
tropik dan tumbuh subur di berbagai negara di Asia, salah satunya adalah Indonesia. Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki tanaman satu ini:
1. Batang
tanaman cabai rawit masuk ke golong perdu berkayu yang
memiliki banyak cabang. Tanamannya tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 50 – 100
cm. Panjang batang utama tanaman ini hanya sekitar 20 – 28 cm dengan diameter
1,5 – 2,5 cm saja.
2. Akar
Tanaman ini memiliki akar tunggang yang dapat tumbuh menembus
tanah hingga kedalaman 30 – 60 cm. Tanah yang ideal untuk menanam cabai rawit
adalah memiliki pH 6,0 – 6,5 dan bahan organiknya mencapai 1,5%.
3. Daun
Daunnya termasuk ke golongan daun tunggal yang memiliki
tangkai. Bentuknya bulat telur dan lancip di bagian ujungnya. Bentuk ini biasa
disebut juga dengan bentuk lanset.
4. Bunga
Bunga cabai rawit masuk ke golongan hermaphrodit, yaitu bunga
dengan kelamin ganda. Bunga ini memiliki benang sari (organ kelamin bunga
jantan) dan putik (organ kelamin bunga betina).
Artinya, bunga tersebut dapat melakukan penyerbukannya
sendiri tanpa dibantu oleh pihak ketiga. Bentuk mahkota bunganya menyerupai
bintang dengan warna yang cukup beragam.
Pada beberapa jenis cabai rawit, warna mahkotanya adalah
putih kehijauan. Namun, ada juga yang berwarna ungu. Saat akan berubah menjadi
buah, bunganya perlahan mengering.
5. Buah
Buah cabai rawit saat pertama tumbuh akan berwarna hijau dan
menjulang ke atas, menggantikan kelopak bunga. Buah akan berubah warna secara
berangsur-angsur menjadi warna kekuningan atau berwarna putih. Kemudian, menjadi
warna merah.
Kandungan Cabai Rawit
Ternyata di balik rasa pedas cabai rawit, terdapat berbagai kandungan
vitamin dan mineral yang sangat baik untuk tubuh. Nutrisi tersebut di antaranya
adalah vitamin A, vitamin C, kalsium (Ca), fospor (P), zat besi (Fe), dan
jenis-jenis alkaloid.
Kandungan vitamin A di dalam cabai rawit memiliki kadar yang paling
tinggi dibandingkan jenis cabai lainnya. Pada cabai rawit segar terdapat 11.050
SI vitamin A, sedangkan pada cabai rawit kering terdapat 1.000 SI.
Baca Juga:
5 Tips Memilih Daging Sapi Segar, Hindari yang Lembek!
10 Snack Diet Rendah Kalori yang Lezat!
Mengenal Apa Itu Vegan dan Dampaknya Untuk Kesehatan
Kenapa Cabai Rawit Terasa Pedas?
Cabai rawit merupakan salah satu cabai paling pedas di Indonesia, jika dibandingkan dengan cabai merah atau cabai hijau. Lantas,
kenapa cabai rawit bisa pedas?
Rasa pedas pada cabai rawit dikarenakan kandungan senyawa kimia
bernama capsaicin (kapsaisinoid). Semakin tinggi kandungan kapsaisin, maka
semakin pedas rasa cabai tersebut.
Sebenarnya, lidah manusia hanya dapat merasakan manis, asam,
asin, dan pahit. Jadi, pedas bukan termasuk kategori rasa. Namun, rasa panas
yang terasa membakar lidah.
Senyawa kapsaisin akan berinteraksi dengan jenis protein
TRPV1 yang berada di permukaan sel saraf. Protein ini memiliki fungsi layaknya
termometer yang akan mengukur suhu tubuh kamu.
Saat makan pedas, secara otomatis suhu tubuh kamu akan
meningkat. Nah, protein TRPV1 akan mengirim sinyal pada saraf yang kemudian disampaikan
ke otak. Respon dari otak berupa pengeluaran keringat untuk mendinginkan tubuh.
Ini lah, mengapa saat makan pedas kamu akan berkeringat.
Bahkan, hidung akan mengeluarkan cairannya.
Makan Pedas Bisa Bikin Ketagihan?
Pasti tidak sedikit di antara kamu yang merasa ketagihan saat
makan pedas. Kenapa, ya?
Ternyata, kapsaisin dapat merangsang otak untuk melepaskan neurotransmiter
bernama endorfin dan dopamin, lho!
Endorfin merupakan salah satu senyawa kimia yang berperan
meredakan sakit dan stress dalam tubuh. Sehingga tubuh kamu akan merasa lebih
nyaman.
Sedangkan dopamin adalah neurotransmiter yang akan memberikan
rasa bahagia dan senang. Dua neurotransmiter ini yang membuat kamu ketagihan
makan pedas.
Bahkan semakin pedas makanan, jumlah endorfin dan dopamin
yang dikeluarkan semakin besar. Tidak heran, jika sebagian orang akan lebih
plong setelah makan pedas.
Jadi sekarang kamu sudah tahu, kan, kenapa cabai rawit terasa
pedas dan bisa mengakibatkan ketagihan? Ya, jawabannya adalah karena adanya
kapsaisin.
Baca Juga:
Belut Listrik, Hewan Air Tawar yang Memiliki Kekuatan Super
5 Langkah Merawat Bunga Mawar Agar Berbunga Indah
Selain Daging, 5 Makanan Ini dapat Mencegah Anemia!